Polemik Ponco Suro Selesai Secara Kekeluargaan

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Polemik viralnya postingan Ponco Suro menemui titik terang. Sempat akan dipolisikan, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) dan Ponco Suro sepakat menyelesaikan dengan kekeluargaan. Dengan catatan Ponco Suryo tak kembali memosting hal-hal yang dinilai meresahkan.

Kesepakatan itu dilaksanakan pada Rabu (3/7) di kantor Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Dihadiri MUI, FKUB dan Kesbangpol Kabupaten Probolinggo, dan Bakorpakem, Rahmad Hidayatullah (47) pemilik akun Facebook (FB) Ponco Suro dimintai klarifikasi.

Sontak klarifikasi tersebut menyita parhatian masyarakat sekitar. Mereka ikut memadati kantor desa untuk menyaksikan persoalan did derahnya yang beberapa hari ini viral.

“Dengan mengumpulkan semua elemen termasuk pemilik akun Ponco Suro yakni Rahmad Hidayatullah bertujuan untuk mencari titik temu dan klarifikasi terhadap hal-hal yang menjadi polemik kita bersama,” ucap Kepala Bakesbangpol Kab. Probolinggo Ugas Urwanto.

Di depan Bakorpakem, MUI, TNI, dan polisi, Rahmad Hidayatullah menjelaskan, maksud postingannya terkait perjalanan spiritua pribadinya. Dimana tidak ada maksud membuat polemik di mata masyarakat.

Ia juga menjelaskan, Ponco Suro bukan aliran kepercayaan termasuk ajaran baru. Itu hanya nama hasil pemberian anggota yang bermakna Ponco artinya lima dan Suro artinya empat yang jmerupakan makna Wali Songo. Termasuk soal amalan, ia menegaskan juga sama dengan umat Islam pada umumnya.

“Yang saya maksud agama itu tradisi yang melingkupi budaya, ilmu pengetahuan. Sedangkan Islam erat kaitannya dengan tauhid antara hamba dan Tuhannya,” jelas pria yang disapa Ormad ini.

Namun penjelasan Ormad tersebut dibantah Bakorpakem. Berdasar masukan MUI dimana agama dan Islam saling berkaitan. Termasuk dalam keterangannya MUI menegaskan bahwa agama dan Islam menjadi satu kesatuan.

“Ini kan soal postingannya yang dikhawatirkan orang awam yang tidak paham memaknai yang macam-macam.  Sehingga biar tidak melebar ini harus segera diselesaikan,” ucap Ketua Bakorpakem Nadda Lubis.

Baca Juga  Perjuangkan Nasib Buruh, Sarbumusi Kabupaten Probolinggo Dibentuk 

Bahkan pihaknya masih memberikan toleransi meski bisa saja kalau Ponco Suro langsung dipolisikan. “Kita toleransi, tidak perlu sampai ke jalur hukum,” ucapnya.

Dalam keterangan itu Ormad juga diberikan wawasan soal Islam dan agama oleh beberapa ulama dari MUI baik dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan lainnya.

“Sadar ini menjadi keresahan baik warganet maupun masyarakat sekitar dengan sadar diri saya ucapkan minta maaf. Saya tidak ingin hal ini malah menimbulkan perpecahan,” jelas Ormad di akhir sambutannya.

Tak hanya ucapan permintaan maaf secara lisan, Bakorpakem juga meminta Ormad memberikan ucapan maaf secara tertulis. Pihak Ormad pun siap menyanggupi.

Klarifikasi tersebut ditutup dengan saling bersalaman atara Ormad dan beberapa anggota Ponco Suro dengan pihak terkait baik MUI, Bakorpakem, TNI dan Polri. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Demi Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong, Pemuda ini Rela Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Probolinggo,- Pesantren Zainul Hasan (PZH) Gengggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menggelar haul KH. Muhammad Hasan Genggong …