Harga Ayam Potong Anjlok, Peternak Menjerit

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Harga jual ayam potong ditingkat peternak anjlok. Saat ini, harga jualnya hanya menyentuh Rp 10 ribu per kilogram. Dengan kondisi ini, banyak peternak mengeluh dan memilih menutup kandang.

Keluhan itu salah satunya disampaikan oleh M. Taufik Kamal, peterna asal Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Rendahnya harga jual, membuatnya terpaksa mengosongkan isi kandang dari ayam potong yang biasa ia budidaya.

“Kalau kita paksakan, ternak ini biaya produksinya Rp 16 ribu per kilogram. Nah pas dijual, hanya laku Rp 10 ribu per kilogram, ruginya dua kali lipat,” keluh Kamal, Rabu (19/6/2019).

Sementara, lanjut Kamal, harga DOC atau Day Old Chicken saja saat ini di kisaran Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu, lalu pakan Rp 8 ribu, belum termasuk biaya tenaga kerja dan operasional lainnya. “Ini jelas tak menutupi harga pokok produksi,” jelasnya.

Jika kondisi ini terus berlangsung, menurut Kamal, bukan hanya peternak mandiri yang bakal terkena imbas dan akhirnya gulung tikar. Perusahaan peternak ayam terintegrasi (integrator) juga bakal terkena imbas anjloknya harga jual ayam potong tersebut.

Berbeda dari kondisi harga beli di tingkat peternak, harga ayam di pasaran justru masih tinggi. Di Pasar Baru Kota Probolinggo misalnya, harga ayam ras pada 18 Juni 2019 berada di kisaran rata-rata Rp 28 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram.

“Dengan harga ditingkat peternak yang 10 ribu per kilogram, jaraknya kan jauh dengan harga di pasar-pasar. Lha ini kenapa, padahal tengkulak menjual kembali seharga 12 ribu per kilogram,” tandasnya.

Normalnya harga jual ayam potong, kata Kamal, seharusnya Rp.17 ribu ditingkat peternak. “Dengan asumsi, harga jual dipasaran Rp. 33 ribu per kilogram dalam bentuk daging segar,” tutur Kamal.

Baca Juga  Tembakau Mulai Panen, DPRD Pastikan Daya Tampung Gudang

Terpisah, salah satu pengepul ayam potong Edi Santoso mengungkapkan, salah satu penyebab harga ayam turun karena kumlah ayam sedang overload. Pasalnya sebelum lebaran, daging ayam sempat kekurangan stok sehingga harga ayam tinggi.

“Sempat kekurangan stok sehingga sebelum lebaran didatangkan daging ayam dari Jawa Tengah. Sehingga harga ayam kemudian turun sementara pasca lebaran konsumsi daging ayam tak setinggi sebelum lebaran,” ucap Edi.

Sekedar diketahui, kebutuhan ayam potong di Kota Probolinggo mencapai 120 ton setiap hari. Jumlah tersebut terdistribusi di sejumlah pasar besar tradisional, seperti Pasar Baru, Pasar Wonoasih dan Pasar Ketapang. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …