Mahasiwa ‘Luruk’ Kantor Walikota, Ada Apa?

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan (OKP) melurug kantor Pemkot Probolinggo, Rabu (29/5) siang. Mereka menilai, program 99 hari yang dicanangkan Walikota Hadi Zainal Abidin tak maksimal. Aksi debat antara walikota dan mahasiswa pun tak terelakkan.

Puluhan mahasiswa tersebut terdiri dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Sejumlah tulisan pada banner mereka pampangkan seperti, menagih janji program 99 hari. Mereka tiba sekitar pukul 14.00  di halaman Kantor Pemkot Probolinggo Jalan Raya Panglima Sudirman. Namun, tuntutan belum disampaikan, walikota yang akrab disapa Habib Hadi langsung menemui mereka.

Ketika ditanya Habib Hadi maksud dan tujuannya, para mahasiswa mengaku, menagih program 99 hari kerja sejak dilantik pada 30 Januari lalu. Namun hal ini dibantah, pasalnya menurut hitungan jam kerja masih 80 hari, sementara mahasiswa menghitung berdasar kalender.

“Kami meminta Walikota Habib Hadi benar-benar merealisasikan program 99 harinya. Kami menagih pasalnya masih banyak yang belum terealisasi,” kata Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo, Aulia Wahyu Alfian Tama.

Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin hadir di tengah-tengah Mahasiswa yang melaksanakan demo. (Foto : Rahmad S)

Adu argumen pun terjadi. Habib Hadi mengakatan, sejauh ini program 99 hari kerja sudah banyak yang direalisasikan. Bahkan ia menilai hitungan secara jam kerja masih 80 hari.

“Saya dilantik 30 Januari, sesuai hitungan jam kerja kita masih 80 hari . Saya kira perlu lebih cermat. Apalagi beberapa program sudah dijalankan seperti pendidikan gratis, mal pelayanan publik, termasuk pembangunan rumah sakit yang kini sudah diserahkan proposalnya ke Presiden Jokowi,” ucap politisi PKB ini.

Bahkan Habib Hadi sempat adu argumen dengan para mahasiswa. Sebab ada salah satu tulisan berbunyi “Program 99 hari ngapain aja??”. Sontak Habib Hadi tak setuju.

Baca Juga  Besok, Polisi Periksa 5 Karyawan SKI

“Itu siapa yang nulis, orangnya mana? Kalau saya tidak bekerja sama sekali tidak masalah. Lha ini saya sudah beberapa menjalankan visi misi program 99 hari,” tandasnya.

Namun dengan aksi tersebut, Habib Hadi meminta mahasiswa tetap berada di posisi mengawal pemerintahan dan kebijakan. Sebab bagaimanapun juga pemerintah tak boleh lepas dari kontrol.

Sementara itu Ketua Cabang HMI Probolinggo, Abu Hanifah berjanji, akan terus mengawal kebijakan Pemkot saat ini. Termasuk akan berkoordinasi dengan DPRD yang baru yang akan segera dilantik.

“Kami akan terus kawal pemerintahan ini, memang masih belum 99 hari kerja. Tapi akan terus kita pantau agar janji benar-benar direalisasikan,” tandasnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Belanja Kepegawaian Masih Diatas 30 Persen, Pemkab Lumajang Batasi Rekrutmen Tenaga PPPK

Lumajang,- Belanja kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang masih diatas 30 persen. Pemerintah kota …