Kasihan, Bayi Ini Lahir Tanpa Anus

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Duka cita dialami pasangan suami istri (pasutri) Samsul Arifin (39) dan Suratiningsih (31). Betapa tidak, anak bungsunya terlahir tanpa anus. Kendati sudah dioperasi melalui asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan), Samsul yang berprofesi sebagai penjaga malam (waker) garasi truk itu masih mengharapkan uluran tangan.

Adalah Ahmad Husen , bayi usia 2 bulan yang lahir melalui operasi caesar pada 17 November 2018 lalu itu, tidak disangka oleh ayah ibunya ternyata tanpa anus. Beruntung keduanya memiliki kartu BPJS sehingga bisa dilakukan operasi di RS dr Soetomo, Surabaya.

Pasutri asal Triwung Kidul ini sejatinya memiliki tiga anak. Namun anak pertamanya meninggal dunia. Sedangkan anak keduanya, Cindi Aulia berusia 5 tahun.

Saat ditemui di rumahnya Jalan Jangur Gang Rejeki Dusun Krajan, RT 02 / RW 01, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, pasutri itu tengah mengasuh anaknya. Kepada PANTURA7.com, Samsul menuturkan, bagaimana kelahiran putra ketiganya itu.

“Saya tidak menduga anak saya lahir tanpa anus. Karena sebelumnya waktu ibunya hamil tidak ada gejala atau tanda apa-apa. Nah saat lahiran itu kok perutnya membuncit dan besoknya ketika dicek, tidak ada anusnya,” ucap Samsul, Sabtu (12/1/2019).

Di tengah kebingungan ia menghubungi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah tempat anaknya dilahirkan. Beruntung karena memiliki BPJS, pada hari itu juga bayinya segera dirujuk untuk dioperasi.

Namun di tengah proses pemulihan anaknya, ia bimbang. Pasalnya ia yang bekerja sebagai waker itu  gajinya tak sampai UMK justru kebingungan uang.

“Saya bersyukur anak saya gratis operasi, tapi untuk bolak-balik kemarin saya sampai kekurangan. Ya semoga ada perhatian karena masih akan operasi lagi,” tambahnya.

Nantinya bayinya masih harus dioperasi lagi untuk penyempurnaan pembuatan anus. Sementara ini Ahmad Husen menggunakan lubang buatan atau kolostomi di sisi perut kirinya untuk buang air besar (BAB).

Baca Juga  Dinihari, Gudang Rongsokan di Kraton Terbakar

Namun untuk operasi kali kedua masih menunggu berat badan bayi mencapai 10 kilogram. Saat ini bayi Ahmad masih berbobot 3,5 kilogram.

Sementara itu, Suratiningsih ibu Ahmad setiap harinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Setiap hari ia harus membelikan susu formula karena tidak mengeluarkan air susu ibu (ASI). (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Empat Korban Laka KA Rejoso Dikebumikan, Warga Merasa Kehilangan

Pasuruan,- Kecelakaan maut merenggut nyawa 4 orang di perlintasan kereta api Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, …