Pemadaman Api di Hutan Bentar Terhambat Akses

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kebakaran hutan di lereng Gunung Bentar Desa Curahsawo, Kabupaten Probolinggo, belum teratasi. Sulitnya akses menuju lokasi, menjadi salah satu penghambat selain faktor angin kencang yang berhembus di kawasan itu.

Polisi Hutan wilayah Gending Rasim, mengaku pihaknya kesulitan dan kewalahan dalam proses pemadaman api karena akses menuju titik api tak memadai. Selain jalan yang rusak, juga karena jalan setapak yang harus ditempuh sangat sempit.

“Akses lokasi jauh dari jalan raya. Selain itu, kondisi jalan rusak dan tidak beraspal membuat mobil damkar sulit masuk. Apalagi akses mendekati titik api jalannya sempit,” kata Rasim.

Yang ia lakukan bersama aparat TNI dan warga hanya memadamkan api dengan batang pohon dan dahan. Meski sebagian titik api padam, namun di sisi utara dengan kobaran api agak besar masih belum bisa dikendalikan.

Truk pengangkut material Galian C yang lalu lalang di sekitar akses menuju titik kebakaran di Hutan Bentar. (rs)

“Jumlah kita terbatas dalam memadamkan api, itupun secara manual. Kami berharap pihak terkait lain seperti BPBD dan lainnya ikut membantu bersama-sama memadamkan api,” tukas dia.

Tak jauh dari sekitar area hutan yang terbakar, imbuh Rasim, terdapat beberapa truk pengangkut Galian C, yang juga melintasi jalan setapak menuju titik api. “Kondisi ini menyulitkan damkar yang akan masuk ke lokasi, ini salah satu faktor yang membuat api belum bisa dipdadamkan,” tutupnya.

Diketahui, sekitar 13 hektar hutan di Gunung Bentar terbakar, Kamis (18/10/2018) sejak pukul 9.30 WIB. Kebakaran yang terletak di timur laut Gunung Bentar itu belum diketahui penyebabnya. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Yukh, Kenal Lebih Dekat Dengan Majelis Dakwah Tamru Genggong

Baca Juga

Sengketa Tanah Picu Konflik Sosial, Pemkab Lumajang Galakkan Sertifikasi Tanah Elektronik

Lumajang,- Puluhan tahun lamanya, beberapa masyarakat Kabupaten Lumajang mengalami krisis sosial yang disebabkan oleh sengketa …