Wanita ini Jadi PSK Bukan Karena Kebutuhan Ekonomi, Ini Alasannya

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjadi wanita pemuas laki-laki hidung belang, tak membuat SF (28) menyesal. Sebab, bagi wanita asal Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan itu, profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) merupakan kebutuhan.

Tak seperti wanita kebanyakan yang menjadi PSK akibat faktor ekonomi, SF memutuskan terjun ke dunia prostitusi karena ingin mencari kepuasan batin. Sebab ia telah lama bercerai dengan suaminya, sehingga tak tersentuh laki-laki semenjak menjadi janda.

“Saya sudah lama cerai dengan suami mas, jadi saya bekerja seperti ini biar kebutuhan batin terpenuhi,” jelas janda 2 anak, yang mengaku baru sebulan menghuni warung remang-remang di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan ini, Kamis (29/3/2018).

Walau hanya menerima Rp 100 ribu dari pelanggannya, namun SF tak pernah mengeluh. “Setiap hari saya biasanya melayani 3 sampai 5 tamu mas, tiap tamu saya minta Rp 100 ribu. Soal uang gak masalah, yang terpenting kebutuhan batin saya terpenuhi mas, itu saja.” ujar SF sambil tersenyum.

Menurut SF, tak semua wanita yang menjadi PSK lantaran motif ekonomi. Selain faktor kebutuhan biologis, sebagiannya juga dilandasi oleh mahligai rumah tangga yang gagal. “Saya buktinya mas, perekonomian keluarga sudah terpenuhi, tapi nafkah batin tak kalah penting mas,” tuturnya seraya mengedipkan mata menggoda.

SF sendiri menjadi salah satu dari enam PSK yang terjaring razia Satuan Sabhara Polres Probolinggo. Mereka digaruk petugas saat sedang mangkal di warung remang-remang di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. (*).

 

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Edarkan Sabu, 2 Pria Asal Dringu Disel

Baca Juga

Rekontruksi Pembunuhan di Grati Pasuruan, Korban dan Pelaku Sempat Rebutan Bondet

Pasuruan,- Polres Pasuruan Kota menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Sunariyo (50), warga Dusun Wringinanom, Desa …