Suku Tengger Rayakan Nyepi, Pengunjung Bromo Diminta Menahan Diri

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Rayakan Nyepi tahun baru Saka 1940, perkampungan warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo sepi.  Jalan utama dan jalan perkampungan ditutup portal oleh warga setempat.  Warga umat Hindu Tengger berdiam diri didalam rumah, menjalani ritual tapabrata.

Tapabrata dilakukan selama 24 jam, sejak Sabtu pukul 00.00 hingga Minggu pukul 00.00 WIB. Saat menjalani tapabrata, warga tidak boleh nyalakan lampu, keluar rumah apalagi berbuat gaduh. Hanya anak kecil dan kelompok lanjut usia, yang dibebaskan dari ritual sakral keagamaan ini.

Tokoh Hindu Tengger, Sunomo kepada PANTURA7.com mengatakan, perayaan Nyepi tahun ini lebih khidmat dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kata Sunomo, tak banyak wisatawan yang lalu lalang di kawasan wisata Bromo, setelah jalur wisata alam itu ditutup.

“Ini pertama kali jalur menuju Gunung Bromo ditutup, kami merasa lebih tenang, tak banyak keramaian disini. Tentu penutupan ini atas kesepakatan bersama, agar toleransi antar umat beragama terus terjaga,” papa Sunomo, Sabtu (17/3/2018).

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) selaku pengelola wisata memutuskan menutup jalur wisata Gunung Bromo selama 1×24 jam, berdasarkan hasil rapat dengan masyakarat adat dan Muspika Kecamatan Sukapura beberapa hari lalu. Penutupan ini, menurut pihak TNBTS, tak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan tiket wisata.

“Pengaruh terhadap penjualan tiket itu ada, tetapi tidak signifikan. Sejak Januari hingga April memasuki low sesion, jadi pengunjung tidak banyak. Jumlah kunjungan meningkat lagi dari Mei hingga Desember,” jelas Kasi Pengelolaan Taman Nasional TNBTS Wilayah I, Sarmin.

Jumlah kunjungan selama low sesion, menurut Sarmin, antara 200 hingga 300 wisatawan selama libur akhir pekan. Selanjutnya TNBTS menghimbau, agar wisatawan yang terlanjur pesan hotel atau berada di kawasan Bromo, tak melakukan aktifitas berlebihan. “Biar saudara kita yang merayakan Nyepi tidak terganggu,” ujarnya. (*)

Baca Juga  Yatim Piatu Disantuni, Lalu Diajak ke Bromo

 

 

 

Penulis : Efendi Muhamad

Editor : Efendi Muhamad

Baca Juga

Haulnya Dibanjiri Ribuan Jemaah, Ternyata ini Keistimewaan Kiai Hasan Genggong

Probolinggo,- Lautan manusia memenuhi halaman Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo dalam haul …