Nampak sampah berserakan di lautan pasir Bromo pasca perayaan Yadnya Kasada, Selasa (11/7/17)

Pasca Yadnya Kasada, Kawasan Gunung Bromo Banjir Sampah

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tak hanya menyuguhkan panorama alam eksotik, Gunung Bromo juga dianugerahi ragam budaya yang melekat pada masyarakat sekitar, Suku Tengger. Hal inilah yang membuat satu dari tujuh gunung api aktif tercantik di dunia itu, selalu menjadi destinasi favorit para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

 

Para wisatawan datang bergelombang memadati kawasan wisata bromo, yang secara geografis terletak di empat kabupaten berbeda, meliputi  sebagian wilayah Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, lumajang dan Malang.

 

Keramaian kunjungan tidak hanya pada libur panjang, namun juga saat umat hindu tengger menggelar peringatan hari besar keagamaan atau ritual adat, seperti saat upacara Yadnya Kasada yang digelar Senin, (10/07/17) kemarin.

 

 

Namun sayang, ritual agung tahunan justru meninggalkan bekas yang tak sedap dipandang mata, karena sampah berserakan, terutama sekitar Pure Agung Luhur Poten dan lautan pasir. Praktis, kondisi ini dikeluhkan oleh sejumlah wisatawan yang tengah menikmati parorama alam tengger.

 

“Sangat mempesona, apalagi bagi yang baru pertama kali kesini seperti saya. Pengennya ingin kembali lagi. Tapi sayang banjir sampah, dimana-mana sampah berserakan,” tutur Ruli Anastasya, wisatawan asal Bandung, Selasa (11/7/2017) kepada PANTURA7.com.

 

Wanita berparas ayu ini menambahkan, seharusnya pengelola menyiapkan tempat sampah agar sampah bekas seperti bungkus makanan dan botol air mineral dibuang pada tempatnya. “Lucu ya, area wisata kok tidak ada tempat sampah sama sekali,” keluhnya.

 

Christhoper, salah seorang wisatawan asal Kanada mengatakan, banjir sampah ini sangat berbeda dengan wisata alam di negaranya atau negara-negara Eropa yang sangat memeprhatikan kebersihan di area wisata.

 

“Kotor sekali, banyak sampah dimana-mana. Sangat berbeda dengan di negara saya,” jelasnya segera bergegas meninggalkan lautan pasir menuju tempat penginapan.

Baca Juga  Malam ini, Musikalita Jazz Gunung Bromo Dimulai

 

Sementara Teguh Wijaya, salah satu pegiat lingkungan hidup menyayangkan banjir sampah di kawasan Bromo ini, “Kesadaran wisatawan, pedagang dan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan masih kurang. Padahal, sampah-sampah itu dapat merusak ekosistem kawasan ini di masa mendatang,” ujar Teguh. (guf/ela).

 

 

Baca Juga

Liburan Usai, Dua Destinasi Banyubiru di Pasuruan Masih Membludak

Pasuruan,- Ribuan wisatawan memadati dua objek wisata di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan pada …