Salah satu warga tengger saat membawa ongkek menuju kawah Gunung Bromo dalam Ritual Yadnya Kasada, Senin (10/7/17)

Tangkal Musibah, Suku Tengger Bromo Gelar Yadnya Kasada

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ribuan warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo Jawa Timur, menggelar upacara Yadnya Kasada, Senin (10/7/17 ) dini hari. Dalam ritual yang diikuti oleh warga di empat kabupaten, masing – masing Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang,  warga mensedekahkan hasil bumi dan sesajen yang dilarung kedalam kawah Gunung Bromo.

 

Yadnya Kasada dirayakan sebulan penuh pada bulan Kasada, atau bulan ke 12 dari tahun Saka. Meski dekimian, puncak upacara selalu digelar setiap tanggal 14 pada bulan Kasada. Warga tidak berani memajukan atau memundurkan jadwal upacara, karena sudah menjadi ajaran leluhur.

 

“Jadi puncak Yadnya Kasada sudah ditentukan nenek moyang, kita tidak berani menggantinya dengan tanggal atau hari yang lain” terang Supeno, salah satu dukun pandita suku tengger kepada PANTURA7.com sesaat sebelum proses larung sesaji.

 

“Tujuannya, untuk memperingati pengorbanan anak ke 25 pasangan Roro Anteng dan Joko Seger, Raden Kusuma yang rela ditumbalkan ke kawah Gunung Bromo. Jika tidak dirayakan, kita sebagai anak cucu kwatir mendapat musibah,” tambah dukun pandita asal Sukapura itu.

 

Prosesi puncak Yadnya Kasada dimulai di Pure Agung Luhur Poten, yang terletak di lautan pasir Dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura. Sebanyak 47 dukun pandita dari 36 desa empat wilayah berbeda, menyiapkan ongkek atau keranjang pikul dari bambu yang didalamnya terdapat sesaji dan hasil bumi dan ternak unggas.

 

Setelah pembacaan mantra agung, puluhan ongkek dipikul ke puncak kawah Gunung Bromo berjalan kaki, meski terpisah jarak sekitar 3 kilo meter dengan suhu dibawah 10 derajat selsius. Sesampainya dibibir kawah, ongkek langsung dilarung kedalam kawah.

 

“So beatifull, hanya ada di bromo, hanya ditemukan di indonesia. Saya sudah berkeliling dunia namun Kasada berbeda dengan tradisi warga dunia lainnya” cetus Georghe Charles, wisatawan asal Irlandia, yang menyaksikan proses larung sesaji.

Baca Juga  South Beach Festival Perdana Sukses Digelar, Diharapkan Mampu Dongkrak Pariwisata di Lumajang

 

“Tahun depan, saya akan kembali ke Bromo agar bisa menyaksikan Kasada kembali. Mudah-mudahan bisa bersama keluarga” tutupnya. (guf/ela).

 

 

Baca Juga

Liburan Usai, Dua Destinasi Banyubiru di Pasuruan Masih Membludak

Pasuruan,- Ribuan wisatawan memadati dua objek wisata di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan pada …