Menu

Mode Gelap
Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura Duh! Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda Pohsangit Leres Probolinggo, Sengaja Dibuang? Tak Ditahan, Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan Diserahkan ke Orang Tua

Pemerintahan · 2 Okt 2018 08:18 WIB

Protes CPNS, Guru Honorer Lurug Kantor Dewan


					Protes CPNS, Guru Honorer Lurug Kantor Dewan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Puluhan guru honorer yang tergabung dalam  Forum Honorer Kategori 2 Kota Probolinggo, menggeruduk kantor DPRD kota setempat, Selasa (2/10/2018). Dalam aksinya, selain memprotes rektrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil, massa meminta kenaikan status dari honorer menjadi PNS.

Dalam aksi yang dibalut dengan 1.000 doa ini, para guru honorer mengaku sudah puluhan tahun mengabdi, namun nasibnya tak pernah diperhatikan. Jangankan diangkat menjadi PNS, kesejahteraan sebagai guru honorer bahkan jauh dari kondisi memuaskan.

Ketua Forum Guru Honorer Kota Probolinggo, Wahdiyatun Nisa’ mengatakan, surat keputusan (SK) yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) soal rekrutmen CPNS dinilai mematikan impian guru honorer menjadi PNS.

“Dalam SK itu, terdapat persyaratan yang mengharuskan peserta seleksi maksimal berusia 35 tahun. Padahal, rata-rata usia guru honorer sudah lebih dari 35 tahun,” ucapnya kepada awak media.

Puluhan guru honorer menduduki halaman kantor DPRD Kota Probolinggo, protes rekrutmen CPNS 2018. (rs)

Mereka juga menolak pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Sebab hal itu membuka peluang guru dan tenaga kesehatan honorer diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bila tidak lolos seleksi CPNS.

Selain itu, kebijakan moratorium yang sempat berlaku menggerus peluang guru honorer untuk mengikuti seleksi CPNS. Baginya, daripada CPNS dibuka untuk umum, lebih baik menprioritaskan guru dan tenaga kesehatan honorer yang sudah lama mengabdi bagi negara.

“Dari segi gaji, juga jauh dari layak. Kami terima Rp150-300 ribu per bulan. Kadang kami hanya menerima sekali untuk tiga bulan. PNS harga mati!!” pintanya.

Enam tuntutan yang diperjuangkan massa adalah Menolak Permenpan RB No 36 dan 31 Tahun 2018 yang diskriminatif; Mendesak Pemerintah meniadakan batasan usia dalam rekrutmen CPNS; Mendesak Pemerintah menerbitkan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS.

“Terbitkan Peraturan Pemerintah terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sesuai UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN; Cabut moratorium Peraturan Pemerintah No 48 Tahun 2005 dan mohon Pemkot Probolinggo mulai 1 Januari 2019 menetapkan gaji PTT/GTT setara UMK,” papar Nisa’.

“Kami akan perjuangkan para guru honorer dengan stakeholder terkait. Kami akan diskusikan dengan Walikota untuk dibahas kembali pada 2019, salah satunya soal honor yang sesuai UMK,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Roy Amran, usai menemui massa.

Tak hanya ‘wadul’ ke kantor DPRD Kota Probolinggo, puluhan guru honorer ini juga mendatangi Kantor Pemkot Probolinggo untuk menyuarakan keluhannya, dengan tuntutan serupa. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak

12 September 2025 - 14:10 WIB

Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran

11 September 2025 - 18:49 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT

10 September 2025 - 19:46 WIB

Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh

10 September 2025 - 15:47 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Trending di Pemerintahan