Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Jelang Musim Hujan, Dinkes Probolinggo Minta Warga Antisipasi Kasus DBD Bertambah

Probolinggo – Musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir November mendatang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo meminta warga untuk melakukan antisipasi terdahap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), pasalnya pada saat musim hujan, kasusnya akan meningkat.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Shodiq Tjahjono mengatakan, cara paling ampuh untuk mengantisipasi DBD adalah dengan menerapkan 3M Plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Sejauh ini yang paling efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus. Plus-nya itu bisa menggunakan lotion,” katanya, Senin (9/10/2023).

Selain hal itu, pihaknya juga sudah mulai melakukan pencegahan dini terhadap penyakit DBD. Pihaknya sudah menyebar alat rapid test ke sejumlah puskesmas. Sehingga, masyarakat bisa didiagnosa sejak awal dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

“Ciri-ciri DBD ini memang tidak ada yang spesifik. Masyarakat masih banyak yang beranggapan jika demam itu adalah sakit biasa. Makanya, jika periksa ke puskesmas, masyarakat yang demam itu kami cek dengan rapid test, kalau DBD, biar cepat tertangani,” ujarnya.

Dokter Shodiq pun mengungkapkan, sepanjang tahun ini berjalan, sudah ada 596 kasus DBD. Dari total kasus tersebut, 18 di antaranya meninggal dunia.

“Terbanyak kasus itu di Paiton, ada 77 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia. Untuk kasus meninggal terbanyak ada di Gending dengan empat pasien dari total 34 kasus,” ungkapnya.

Sebangai informasi, kasus meninggalnya pasien DBD ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Terbanyak terjadi di Kecamatan Gending dengan empat pasien, kemudian Kecamatan Kraksaan dengan tiga pasien.

Selanjutnya Kecamatan Paiton dan Krejengan masing-masing ada dua pasien meninggal.
Selain itu, ada juga Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Tiris, Maron, Pakuniran, Pajarakan, dan Tongas masing-masing memiliki satu pasien DBD meninggal dunia. (*)

Baca Juga  Tak Ditemukan Lima Obat Sirup 5 Berbahaya di Apotek

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …