Dua Tahun Pasca OTT Bupati Probolinggo, Lira Gelar Istighasah

Probolinggo – Tepat dua tahun pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin yang pada saat itu merupakan anggota DPR RI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Probolinggo menggelar istighasah dan doa bersama pada Kamis (31/8/2023).

Dalam kegiatan yang dipusatkan di sisi selatan alun-alun Kota Kraksaan yang berhadapan langsung dengan Kantor Bupati Probolinggo, mereka mendoakan keduanya agar bisa bertaubat selama menjalani masa kurungannya. Sehingga, ketika bebas nanti, keduanya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan terlepas dari dunia korup.

Bupati Lira Probolinggo, Syamsuddin mengatakan, selama kepemimpinan dinasti Bupati Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin yang merupakan bupati sebelumnya, masyarakat Probolinggo terus diteror dengan ketakutan oleh kekuasaan yang dimiliki keduanya. Sehingga menurutnya, dengan ditangkapnya keduanya, masyarakat Probolinggo bisa bernapas lega.

“Saya ingin mengingatkan kepada semuanya, bahwa tanggal 31 Agustus ini adalah hari kemerdekaan bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Karena bisa terlepas dari dinasti yang hampir 20 tahun menebarkan sihir ketakutan bagi masyarakat,” katanya, Kamis (31/8/2023).

Ia juga berharap, masyarakat tak perlu menanggapi serius isu yang santer berkembang. Sebab, belakangan ini berkembang isu keduanya akan segera bebas pada akhir tahun ini.

“Yang perlu diingat, keduanya masih menjalani masa tahanan kasus jual beli jabatan, belum lagi kasus TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang, Red.) dan kasus gratifikasi. Jadi mustahil, jika mereka keluar, oleh karena itu masyarakat tidak perlu risau,” tuturnya.

Terlepas dari itu, Syamsuddin juga mengingatkan kepada Plt Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko agar bekerja secara maksimal. Pasalnya, selama dua tahun pasca tragedi OTT, pembangunan infrastruktur dinilainya semakin merosot. Bahkan, ia menilai sejumlah infrastruktur yang ada, justru semakin hancur.

Baca Juga  Heboh Penampakan Buaya di Sungai Bayeman Tongas

“Pesan juga kepada pemerintahan sekarang agar bisa bekerja lebih baik lagi. Jangan takut, karena tukang penyebar ancaman sudah tidak ada lagi,” bebernya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publiaher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Jembatan Hancur Diterjang Banjir Lahar Hujan, Warga Lumajang Bangun Jembatan Bambu

Lumajang,- Warga Dusun Tengir, Desa/Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membangun jembatan alternatif dari bambu untuk memulihkan …