TERCEMAR: Sungai Kalibanter yang berada di perkampungan warga disebut-sebut tercemar oleh limbah PG Jatiroto. (foto: Asmadi)

Dinilai Cemari Lingkungan, Limbah PG Jatiroto Dikeluhkan Warga

Lumajang,- Dinilai cemari lingkungan, limbah Pabrik Gula (PG) Jatiroto dikeluhkan warga kawasan Sungai Kalibanter yang meliputi Desa Rowokangkung dan Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com di sekitar Sungai Kalibanter, bau menyengat memang terasa menusuk hidung. Air sungai yang biasanya jernih, tidak terlihat di aliran Sungai Kalibanter yang airnya berwarna hijau kehitaman.

Informasi warga, Sungai Kalibanter kini telah berubah fungsi jadi area pembuangan limbah pabrik. Hal itulah yang membuat aliran sungai berubah warna dan banyak ikan mati.

“Di Sungai Kalibanter ini sering dilakukan penaburan benih ikan oleh Dinas Perikanan (Kabupaten Lumajang). Namun, benih yang ditabur mabuk dan mati. Dulu itu warga pernah membuat sumur, namun air yang keluar dari sumbernya, baunya sama dengan limbah pabrik, menyengat dan tidak enak,” kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Rowokangkung, Suwatno, Senin (21/8/2023).

Suwatno yang tinggal tidak jauh dari aliran sungai, turut merasakan dampaknya. Menurutnya, bau menyengat yang berasal dari limbah pabrik tidak hanya mencemari lingkungan namun juga mengganggu kesehatan.

Suwatno menambahkan, dua tahun sebelumnya dampak limbah tidak terlalu dirasakan. Namun dalam beberapa pekan terakhir, bau limbah kembali menguap.

“Kalau mulai terasanya sih, sekitar pukul 5.00 pagi dan sore hari sungai akan mengeluarkan bau menyengat dari limbah. Padahal dua tahun lalu kondisinya sudah mulai membaik,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Rowokangkung, Totok Hariyanto mengatakan, dua tahun lalu pemerintah desa bersama warga sering mengajukan komplain ke PG Jatiroto.

“Sebenarnya, pengolahan limbah pabrik saat di kunjungi dua tahun lalu sudah sangat baik dan membuat bau yang dikeluarkan tidak separah sebelum dikomplain warga,” ungkap dia.

Baca Juga  Terdampak Kebakaran Bromo, Pipa Air di Tosari Rusak, Warga Krisis Air Bersih

Hanya saja, sambung Totok, beberapa waktu belakangan limbah pabrik kembali menimbulkan bau menyengat. Jika nanti banyak warganya yang komplain, ia akan menindaklanjuti ke PG Jatiroto.

“Sejak di komplain terakhir kali (dua tahun lalu, red) tak ada keluhan lagi dari warga. Kalau banyak warga mulai mengeluh lagi seperti dulu, baru kita akan menindaklanjuti ke PG Jatiroto seperti dulu,” janjinya.

Hingga berita ini ditayangkan, sekitar pukul 16.40 WIB, wartawan PANTURA7.com telah berupaya konfirmasi ke pihak PG Jatiroto. Namun sejauh ini belum ada keterangan yang diberikan pabrik gula dibawah naungan PTPN XI itu. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Bakal jadi Kantor Baru KPU, Eks-TPS Kraksaan Wetan Segera Dibongkar

Probolinggo,- Tumpukan sampah di lokasi eks-Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, …