Ilustrasi pendaki gunung. 

Warga Lumajang Kena Prank, 6 Pendaki Ngaku Tersesat di Gunung Lemongan

Lumajang,- Rekaman video berdurasi 8 detik berisi 6 pendaki viral di media sosial. Sebelumnya 6 orang itu dikabarkan tersesat saat mendaki Gunung Lemongan di Kabupaten Lumajang.

Video tersebut menunjukkan 6 orang pendaki sedang memasak mie di puncak Gunung Lemongan. Sayangnya, dalam video tersebut ada kalimat tak pantas diucapkan oleh salah satu pendaki ditengah upaya pencarian oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lumajang.

Salah satu dari enam pria itu berkelakar bahwa ia dan lima orang temannya memang sengaja menginap dua hari di atas gunung, bukan tersesat maupun hilang seperti yang dikabarkan.

“Ini niatnya camping dua hari, masak-masak. Kok dibilang hilang, ndak jelas BPBD,” kata salah satu pria di video tersebut.

Diketahui, 6 orang pendaki Gunung Lemongan di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilaporkan hilang, Jumat (27/1/2023).

Enam pendaki yang hilang itu adalah Diaz warga Kelurahan Tompokersan; Alfan Desa Purworejo; Elisa warga Desa Labruk; Chein warga Desa Kutorenon; Brian warga Jalan Swandak; dan Miftah warga Desa Yosowilangun.

Keenamnya, diketahui naik untuk mendaki Gunung Lemongan pada Kamis (26/1/2023) pukul 17.00 WIB melalui Pos Mbah Citro.

Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, usai video itu viral, keenam pendaki bersama kedua orang tuanya datang ke Kantor BPBD Lumajang untuk klarifikasi.

Kepada Patria, keenam pendaki muda ini mengaku sengaja membuat video itu supaya teman-temannya yang tidak ikut mendaki gunung agar tidak panik.

“Kemarin ke kantor keenam pendaki bersama orang tuanya mengklarifikasi. Kalau alasannya supaya (teman-temannya) tidak panik. Tapi apapun itu, kan tidak diperkenankan,” kata Patria.

Meski dalam video yang beredar para pendaki menolak dikatakan hilang, namun, menurut Patria, mereka sudah keluar dari jalur utama pendakian.

Baca Juga  Eksotika Bromo Awali Kemeriahan Yadnya Kasada 2018

Selain itu, laporan yang diterima BPBD Lumajang menjadi dasar untuk melakukan penjemputan kepada para pendaki.

“BPBD itu kan bekerja atas dasar dua hal yang pertama itu laporan, yang kedua itu kondisi emergency, nah kemarin kita dapat laporan, dan setelah kita cek memang mereka sudah keluar dari jalur pendakian,” terangnya.

Perihal kabar mengenai laporan dan video itu sengaja dibuat para pendaki untuk membuat konten prank, Patria mengaku tidak mengetahui hal itu.

Namun, keenam pendaki itu telah diminta untuk membuat video klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Lumajang.

Tidak hanya itu, untuk memunculkan efek jera, keenamnya diberikan sanksi membersihkan sungai di Jalan Juanda Lumajang selama dua hari.

“Kalau itu (konten prank) saya tidak tahu ya itu niat mereka apa. Tapi apapun alasannya mereka telah mengklarifikasi semuanya dan semua sudah klir,” pungkas dia. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Alih Status, Dua Ribuan Wanita di Probolinggo jadi Janda

Probolinggo,- Kasus perceraian di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2023, Pengadilan Agama (PA) …