NIKMAT: Bupati Lumajang kenalkan budaya dan wisata daerahnya lewat kopi. (foto: Asmadi)

Cak Thoriq Kenalkan Budaya dan Wisata Lumajang lewat Mahameru Coffe Story

Lumajang,- Kabupaten Lumajang tidak hanya dibekali panorama alam eksotis. Melainkan juga kesuburan tanah yang terhampar luas, sehingga ragam tanaman dapat tumbuh dan berkembang.

Salah tanaman khas Lumajang adalah kopi yang tumbuh di lereng Gunung Semeru. Kopi-kopi di kaki gunung api tertinggi di pulau Jawa itu, dikenal dengan nama Kopi Robusta dan Arabika.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan kopi dapat menjadi diplomasi antar kebudayaan dan pariwisata di Lumajang. Oleh karenanya, harus ada pola khusus agar budaya dan wisata padu dan berpacu.

Festival kopi bertajuk Mahameru Coffe Story pun digelar untuk mengenalkan sekaligus sebagai simbol bahwa budaya dan wisata di Kabupaten Lumajang merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.

“Kopi sebenarnya media diplomasi, media untuk mencairkan suasana, melalui pameran ini, para penikmat dan penggiat kopi dapat berinteraksi dengan disiplin ilmu lain seperti pemerhati lingkungan, kuliner dan gaya hidup serta berbagi pandangan untuk meningkatkan apresiasi terhadap Kopi Lumajang dari hulu hingga hilir, lebih dari itu,” ujar Bupati, Minggu (18/12/2022).

Kepala daerah yang akrab disapa Cak Thoriq itu mengajak seluruh pegiat kopi di Kabupaten Lumajang untuk terus membangun semangat dalam memperkenalkan potensi Kopi Lumajang ke luar daerah. Salah satunya melalui festival kopi dan sebagainya.

“Kopi itu sudah komoditas dunia, semua mengenal, saya berkeinginan ayo kita bangun secara keberlanjutan dari teman-teman pegiat kopi,” ungkap dia.

Selain itu, ia berkeinginan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, para pegiat kopi juga turut berpartisipasi untuk mengikutinya.

“Mempersiapkan event selama setahun ke depan, tahun depan konsep even harus jelas, semua UMKM pegiat kopi harus jadi bagian dari event itu,” terang dia.

Baca Juga  Waspada! Gunung Semeru Luncurkan APG dengan Durasi 142 Detik

Menurutnya, sebagai salah satu daerah penghasil kopi berkualitas di Indonesia, sudah seharusnya Kabupaten Lumajang bisa menyuguhkan seduhan kopi yang memiliki cita rasa khas.

Untuk itu, Cak Thoriq berharap para pegiat kopi bisa saling kolaborasi, baik antar pegiat kopi ataupun dengan pemerintah daerah. Tujuannya, menjadikan kopi sebagai komoditas andalan Kabupaten Lumajang.

“Semua komoditas bisa menjadi supporting system semua event pemerintah, semua potensi termasuk kopi, kita optimalkan potensi kita sebagai jati diri kita,” pungkasnya.

Tanaman kopi di Lumajang, menurut Thoriq, tidak sekedar menghasilkan kopi namun juga memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen. “Sehingga berperan dalam menjaga lingkungan dengan proses pertanian yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Sekedar informasi, dalam Mahameru Coffe Story ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menggandeng sejumlah UMKM dan pegiat kopi. Festival kopi berlangsung di Alun-alun Barat Lumajang, mulai tanggal 17 hingga 18 Desember 2022. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …