BELAJAR: Pemdes Krejengan saat studi tiru di Desa Sukojati, Kec. Blimbingsari, Kab. Banyuwangi, awal November 2022. (foto: Pemdes Krejengan)

Digitalisasi Desa Butuh Sokongan Pemda

Krejengan,- Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabuaten Probolinggo, saat ini terus berupaya melakukan migrasi layanan dari manual ke digital. Meski bukan hal yang mudah, namun desa digital diyakini mampu dicapai dengan upaya keras dari pemerintah desa dan warga setempat.

Kepala Desa (Kades) Krejengan, Nurul Huda mengatakan, dalam upaya memaksimalkan proses peralihan layanan masyarakat ini, dirinya sudah menyampaikan kepada para perangkat desa untuk terus fokus dan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Maka dari itu, sekarang perangkat desa absensinya sudah menggunakan finger. Jadinya pelayanan desa itu tetap ada saban harinya, dari pukul 07.30-14.00 WIB,” terang Huda.

Dalam masa peralihan itu, selain pelayanan administrasi yang sudah mulai dilakukan secara online, absensi perangkat desa juga sudah berbenah dengan menggunakan finger print hingga studi tiru ke luar daerah. Meski demikian, pembangunan infrastruktur tetap berjalan.

Finger Perangkat

Penggunaan finger sebagai absensi masuk kantor, dijelaskan Kades Huda, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, ketika ada warga yang datang ke kantor desa untuk meminta layanan, para perangkat desa selalu siap memberikan pelayanan.

“Bukan hanya pelayanan di kantor desa, kalaupun ingin layanan keluar kantor desa, silakan datang. Misal ada warga yang sakit ingin berobat, ada mobil siaga yang kami siapkan,” tuturnya.

Ia berharap, dengan adanya layanan digital yang sudah dilakukan ini, warga Desa Krejengan kini tak perlu lagi khawatir akan besaran akomodasi yang harus dikeluarkan jika membutuhkan pelayanan desa.

“Sebelum ada digitalisasi, kalau urus KK ke Capil (Dispendukcapil, red.) tentu ada biasanya, mereka kan harus beli BBM. Tapi sekrang sudah bisa di desa, gratis. Begitu pun juga jika ingin berobat ke rumah sakit, ada mobil siaga desa,” tuturnya.

Baca Juga  Pemkab Mutasi 78 Pejabat Eselon III dan IV

Studi Tiru

Lebih dari itu, Kades Huda juga menyampaikan, dalam upayanya meningkatkan pelayanan digitalisasi desa ini, pihaknya sudah pernah melakukan studi tiru ke Banyuwangi. Di Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, banyak ilmu berkaitan dengan pelayanan digitalisasi desa yang ia dapat.

“Luar biasa, pelayanan di sana sudah serba digital. Sebab, di sana juga didukung oleh pemerintah daerah (pemda)-nya. Harapannya di sini juga bisa didukung maksimal oleh pemda,” paparnya.

Dari studi tirunya itu, Kades Huda kemudian mempunyai sebuah gagasan untuk peningkatan digitalisasi desanya. “Kami ingin menerapkan ‘Desa dalam Angka’. Melalui program ini, keterbukaan informasi publik dan layanan digitalisasi desa akan lebih baik,” ungkap dia.

Tetap Bangun Infrastruktur

Selain melakukan pengembangan di bidang layanan digitalisasi. Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan juga tetap melakukan pembangunan di bidang infrastruktur. Tahun ini, setidaknya ada tiga jenis infrastruktur yang dibangun melaui dana desa (DD).

Kades Krejengan Nurul Huda menjelaskan, infrastruktur yang sudah berhasil dibangun ialah irigasi saluran air di daerah persawahan yang berada di dusun Krajan desa setempat. Tak tanggung-tanggung, panjang irigasi yang dibangunnya ini mencapai sekitar 280 meter.

“Tujuannya untuk peningkatan usaha tani. Karena warga kami banyak yang beraktivitas di dunia pertanian,” paparnya.

Selain itu, pihaknya juga berhasil membangun Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di Dusun Dandan desa setempat, setidaknya ada enam PJU yang dibangun. Sehingga, kondisi di jalan desa tersebut selalu terang baik ketika siang ataupun malam hari.

“Kami juga sudah melakukan memberikan bantuan terhadap dua rumah warga melaui program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni, Red). Semoga membawa dampak positif,” ujarnya.

Tak hanya melaui DD, pihaknya juga berupaya melakukan pembnagunan infrastruktur dari sumber dana lainnya. Di tahun 2022 ini, setidaknya pihaknya mendapatkan bantuan dari dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kabupaten Probolinggo untuk pembangunan Jalan Rabat Beton, Tembok Penahan Tanah (TPT) dan Sumur Artesis.

Baca Juga  Dianggarkan Rp2,9 Miliar, Polsek Kedopok Dibangun Bulan Ini

“Sumur artesis ini kami sengaja tempatkan di dekat pondok pesantren, biar santri juga bisa mengambil manfaatnya, warga juga bisa menggunakannya untuk keperluan air minum,” tuturnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Berusia Hampir 3 Abad, Begini Sejarah Berdirinya Kabupaten Probolinggo

Probolinggo,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, menggelar upacara Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-278, Kamis (18/4/24) …