Menggali Heritage Lumajang Lewat ‘The Spirit Wilwatikta’

Lumajang,- Forum Perupa Lumajang (FPL) menggelar pameran seni rupa bertajuk ‘The Spirit Wilwatikta’ di aula Perpustakaan Mula Malurung Kabupaten Lumajang, Sabtu-Kamis (19-24/11/22).

Pameran yang menampilkan karya para pelukis Lumajang tersebut bercerita tentang Ranu Kumbolo dan beberapa situs bersejarah di Kabupaten Lumajang dengan gaya yang berbeda-beda.

Tak hanya menampilkan heritage yang sudah dikenal masyarakat, tak sedikit para seniman juga menggali warisan sejarah yang sudah mulai dilupakan.

Salah satu pelukis, Fery Sinaro menyebut, peran seniman dalam ajang itu adalah memperkenalkan destinasi yang belum dikenal sebelumnya, agar menjadi peluang kawasan wisata baru di Kabupaten Lumajang.

“Kalau lukisan saya ini idealis, mengangkat transparansi. Saya tertantang untuk menggambar parasati, Ranu Kumbolo dengan didesain batik, dan alhamdulillah masyarakat banyak yang meminatinya,” ujar Fery, Minggu (20/11/22).

Menurut Fery, ia dan teman-teman sesama seniman menemukan motivasi lebih diantara atmosfer keindahan dari Ranu Kumbolo dan beberapa situs di sekitar ranu eksotik tersebut.

Setelah ditelusuri, imbuhnya, bangunan dan Ranu Kumbolo memiliki kisah yang cukup panjang. Heritage itu sudah ada sejak sebelum zaman kerajaan di Nusantara.

“Itulah sebabnya, peran pelukis memperkenalkan apa yang sebelumnya tidak diketahui masyarakat, melalui prespektif seniman. Hal ini menjadi peluang untuk wisata baru, bangunan bersejarah bisa terangkat, pelukis sebagai seniman dia bisa berkarya, dan pariwisata ikut berjalan,” jelasnya.

“Secara pribadi saya berfikir bahwa heritage itu adalah sesuatu yang punya nilai, sebagai seorang pelukis jangan memperkenalkan yang sudah ada, tapi mencari yang belum ada sebelumnya dan punya nilai tentunya. Itulah peran pelukis, sebagai sebuah riset, mencari sesuatu yang tidak dipublikasikan sebelumnya,” ia menambahkan.

Fery berharap, karyanya bisa menjadi peluang wisata baru dan pameran seni ini, menjadi peluang dalam mengajak generasi muda untuk ikut serta dalam melestarikan warisan budaya bangsa.

Baca Juga  Motif Perampokan Bersenpi di Lumajang; Gagal Terpilih, Cakades Sewa Perampok Tebar Teror

“Dalam hal ini tentunya pemerintah harus bisa lebih aktif untuk merawat dan melestarikannya. Anak muda harus tetap terlibat, agar kita bisa memberi pesan kepada para pelajar, untuk bisa menjaga warisan yang ada,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan berbagai kegiatan positif yang diselenggarakan oleh seniman, seperti memamerkan hasil karya seni, dapat memberikan contoh bagi para pemuda di Lumajang.

“Kami berharap kegiatan-kegiatan positif ini menjadi sebuah tempat tersendiri buat anak-anak muda, dan menjadi contoh serta teladan tentunya, karena perupanya juga masih muda-muda,” ujarnya.

Dituturkan Wabup Indah, pameran merupakan ajang untuk mengenalkan dan memamerkan hasil karya seni rupa yang diciptakan oleh para perupa di Lumajang. “Agar menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya para pemuda,” ujar dia. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …