GALAU: Aktivitas petani di Kabupaten Lumajang usai petik daun tembakau. (foto: Asmadi)

Sering Turun Hujan, Petani Tembakau Galau

Lumajang,- Cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari terakhir membuat wilayah Kabupaten Lumajang kerap diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Fenomena alam ini, tak ayal membuat petani tembakau galau.

Salah seroang petani tembakau di Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Ole Sugito mengatakan, intensitas hujan tinggi otomatis membuat para petani tembakau terdampak.

Sebab, para petani tidak hanya kesulitan saat memetik daun tembakau namun juga kesulitan untuk mengeringkan tembakau yang sudah dirajang.

“Apabila tembakau rajang kekurangan sinar matahari, maka tembakau akan berwarna hitam dan berbau. Kualitas tembakau yang rendah ini menyebabkan harganya anjlok,” Sugito, Sabtu (22/10/22)

Menurutnya, saat kondisi cuaca tak menentu seperti saat ini, maka sudah dipastikan para petani tembakau harus mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra.

Sebab, aktivitas pengeringan tembakau jadi tak menentu. Disisi lain, biaya yang dikeluarkan bakal membengkak, yang digunakan untuk membeli terpal pelindung air, menambah jumlah pekerja dan sebagainya.

“Kalau panas mataharinya terik, tidak sampai sehari sudah kering. Kalau hujan, jangankan deras, mendung sedikit kita sudah panik buru-buru mengamankan tembakau supaya tidak busuk,” ujar dia.

Keluhan senada disampaikan petani lainnya di Desa Yosowilangun Kidul, Marni. Menurutnya, cuaca yang tidak menentu ini membuat para petani tembakau terancam merugi.

Saat cuaca stabil, harga jual tembakau berada di kisaran Rp50 ribu per kilogram (kg). Namun jika kualitas tembakau turun pasca terdampak cuaca, harganya hanya di kisaran Rp25 ribu sampai Rp30 ribu/kg.

“Kalau hujan terus begini ya susah, karena harga tembakaunya bisa turun drastis,” keluh Marni.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono menjelaskan, pertaruhan harga tembakau ada pada saat penjemuran hari pertama setelah proses rajang.

Baca Juga  Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Jika pada hari pertama cuacanya mendung meskipun dua hari berikutnya panas, maka kualitas tembakau tidak akan sebaik jika penjemuran hari pertama cuacanya panas.

“Pertaruhannya pada hari pertama, asalkan panas, hari berikutnya mendung masih tidak masalah, tapi kalau hari pertama sudah mendung ya jelek,” jelas dia. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainullah FT

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …