Jual-beli Sapi di Probolinggo Masih Lesu

Besuk,- Sejak dua bulan terakhir, Pasar Hewan Besuk, Kabupaten Probolinggo, masih sepi pembeli. Hal itu terjadi lantaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Probolinggo belum juga melandai hingg saat ini.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Nicolas Nuryuliato menyampaikan, jumlah total hewan ternak yang terindikasi PMK, hingga Kamis 15 September 2022 mencapai 13.819 ekor.

Jumlah tersebut meningkat dari jumlah pada Agustus yang hanya sekitar 13.779 ekor. “Sedangkan pada Juli 2022 lalu, sekitar 13.489 ekor ternak terpapar PMK,” kata Nicolas.

Pedagang Hewan di Pasar Besuk, Dasuk menjelaskan, meski harga sapi terbilang sudah mulai normal, namun perputaran transaksi jual beli sapi masih sepi. Tidak banyak transaksi terjadi antara pembeli maupun warga yang hendak menjual sapinya.

Menurut Dasuk, saat ini ia kesulitan untuk menjual sapi ternaknya. Begitupun untuk mendapatkan sapi dari peternak lain karena stok sapi di pasar terbatas.

“Ya sedikit yang jual ke pasar, yang beli juga sepi. Biasanya dalam sehari saya bisa jual sapi tiga ekor. Itu saya bisa keesokan harinya sudah dapat sapi lagi buat di pasarkan lagi minggu depan, atau di pasar lainnya,” ujarnya.

“Untuk harga jual sapi ya saya kira sudah mendingan, meskipun tidak seperti dulu. Ya yang penting harga sapi tidak anjlok seperti dulu, saya kira sudah mendingan,” curhatnya.

Sapi betina dewasa normal, harga jualnya ekitar Rp 18,5 juta. “Kalau sebelum PMK ya seharga Rp22 jutaan harganya,” imbuhnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Baca Juga  Anggaran Kena Refocusing, Balai Benih Ikan Tak Terawat

Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …