Cegah PMK, Pasar Hewan Batasi 300 Sapi Tiap Pasaran

Probolinggo – Mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Probolinggo yang menjangkiti sekitar 600 sapi berimbas terhadap jumlah sapi yang dijual di setiap pasaran di Pasar Hewan Wonoasih. Setiap hari pasaran (Selasa dan Sabtu) sapi dibatasi 300 ekor.

Hal tersebut disampaikan Kabid Peternakan DPKPP Kota Probolinggo, Suryanto. Dikatakan biasanya sebulan menjelang Idul Adha, setiap pasaran ada 1.200-1.500 sapi. Namun karena wabah PMK, sapi yang masuk dan dijual di pasar hewan dibatasi 300 ekor.

“Turunnya sapi-sapi yang dijual setiap pasaran ini lantaran saat ini mewabahnya PMK di hampir seluruh wilayah, sehingga para pedagang maupun pemilik sapi takut datang ke pasar, sehingga sapi yang di jual turun drastis,” ujarnya, Selasa (14/6/2022).

Jumlah 300 sapi yang dijual saat pasaran didominasi dari pedagang sapi wilayah Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan saat pasaran pedagang sapi dari Kota Probolinggo justru tidak menjual sapi, lantaran takut sapinya tertular PMK.

Tak hanya jumlah sapi yang dijual turun drastis, harga sapi yang di jual di setiap pasaran juga turun. Harga sapi yang biasanya Rp20 juta saat ini hanya turun menjadi Rp16 juta atau turun 20- hingga 30%.

“Meski saat ini sapi yang dijual turun drastis hingga harga jual juga turun namun diprediksi, penjualan sapi, serta harga jual sapi akan kembali naik seminggu sebelum hari raya Idul Adha, sesuai rekomendasi DPKPP,” imbuh Suryanto.

Diketahui, hingga saat ini, jumlah sapi yang positif PMK di Kota Probolinggo mencapai 600 ekor lebih, dengan tingkat sapi yang sembuh mencapai sekitar 200 ekor. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga  Wali Kota dan Sekda Gagal Divaksin

Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …