Cerita Sukses Lulusan S-2 Beternak Sapi, Penjualan Tembus Jakarta

LECES,- Menjadi peternak sukses bisa dilakukan oleh setiap orang. Syaratnya, tekun dan tidak malu meski punya latar belakang pendidikan mumpuni.

Hal ini dibuktikan oleh Dedy Rekta Andoko, warga Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Meski bergelar magister jurusan pendidikan olahraga, tak membuat Deddy gengsi beternak sapi.

Hasilnya, alumnus Universitas Negeri Malang tersebut, kini mulai meraih berkah dari usaha ternak sapi yang dijalaninya.

Momentum menjelang Idul Adha atau Hari Raya qurban, benar-benar membawa berkah bagi Deddy. Para pemburu hewan kurban antri untuk mendapatkan hewan piaraan sang magister.

Kesibukannya sebagai guru olahraga di SMP Pondok Hati Kraksaan, tak membuat Deddy patah arang. Ia tetap meluangkan waktu untuk mengembangkan budidaya ternaknya.

Menurut Deddy, memelihara sapi berawal dari hobi di bidang peternakan sejak awal kuliah, meski hobi tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Sedikit demi sedikit ia mengumpulkan hasil hadiah dari prestasi di kuliahnya untuk membeli sapi.

Kini hobi itu sudah menjadi ladang penghasil pundi-pundi rupiah. “Dulu hobi, tapi sekarang membanggakan. Karena bisa menghasilkan,” kata Deddy, Sabtu (20/7/21).

Menjelang Idul Adha tahun ini, sapi yang dijual Deddy, sudah laku 27 ekor. “Itu (27 ekor sapi) dikirim ke Rawamangun, Jakarta,” ujarnya.

Setiap tahun menjelang Idul Adha, sapi budidaya Deddy juga selalu menjadi langganan warga sekitar, instansi pemerintahan hingga lembaga pendidikan.

INSPIRATIF: Dedy Rekta Andoko (T-shirt hitam) membeberkan keberhasilannya budidaya sapi yang menghasilkan.

“Tidak hanya orang lokal saja yang membeli, tetapi juga dari luar kota,” lanjut dia.

Meski tidak melayani penjualan melalui online, usaha Deddy tetap berjalan dengan baik. Menurutnya, tipsnya dalam berjualan cuma dua hal.

Yakni jujur kepada pelanggan, kedua hewan yang dijual benar-benar berkualitas.

Deddy mengatakan, dirinya sangat berhati-hati dalam menjual hewan ternak. Jauh hari sebelum menjelang Idul Adha, ia ke Dinas Peternakan untuk mengecek hewan yang akan dijualnya dalam kondisi sehat atau tidak.

Baca Juga  Dikeluhkan, Polisi Bakal Buru 'Truk Goyang'

Hasil pengecekan dari Dinas Peternakan tersebut kemudian ditunjukkan kepada pembeli sebagai bukti akurat bahwa hewan yang dijual dalam kondisi sehat dan tidak ada penyakit di dalamnya.

Dedy juga memberikan tips kepada warga yang akan membeli hewan kurban supaya tidak salah memilih. “Yang pertama adalah pantatnya semok, kedua punuknya besar atau tinggi,” pungkasnya.

Selain sapi, Dedy juga menjual kambing. Ia juga tak hanya membuka penjualan menjelang Idul Adha, melainkan melayani orang yang punya hajatan. “Misal untuk keperluan aqiqah,” ungkap Deddy. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …