Dua Hari Vaksinasi Covid-19, Tidak Ditemui Efek Samping

MAYANGAN-PANTURA7.com, Selama dua hari terakhir, ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Probolinggo disuntik vaksin sinovac. Sejauh ini, tidak ditemui reaksi yang berarti atau efek samping usai mereka menjalani vaksinasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr NH Hidayati mengungkapkan, pada Rabu (27/1) sasaran vaksin sebanyak 196 orang. Namun yang berhasil divaksin hanya 169 orang, 6 orang ditunda dan sisanya dibatalkan karena beberapa alasan.

Lokasi vaksinasi Covid-19 di Kota Probolinggo, imbuhnya, sejatinya dilaksanakan di 17 fasilitas kesehatan tapi belum semua fasilitas siap. Adapun vaksin yang tersedia, sebanyak 1.480 dari 1.963 dosis yang diajukan.

“Yang sudah melaksanakan antara lain enam puskesmas, puskesmas pembantu (pustu) Mayangan, RS Siti Aisiyah, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kimia Farma, Klinik Polres Probolinggo Kota dan DKT (Dinas Kesehatan Tentara),” terang dr NH Hidayati, Kamis (28/01/2021).

Pejabat yang akrab disapa dr Ida menjelaskan, prosedur dalam vaksinasi adalah pendaftaran melalui aplikasi. Kemudian screening lalu penyuntikan dan dilanjut observasi selama 30 menit.

“Jadi 30 menit digunakan untuk observasi apa ada efek samping atau tidak. Tadi malam (Rabu) ada efek tapi tidak begitu berarti, seperti pegal di tempat suntikan, meriang, pusing. Lebih banyak tidak bergejala,” papar dia.

Sementara hari ini, lanjutnya, sasaran vaksin adalah 280 orang. Setelah menjalani vaksin, nakes akan mendapatkan kartu dan sertifikat vaksinasi Covid-19.

“Meskipun sudah vaksin tetap melaksanakan protokol kesehatan 4M seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan,” pungkasnya.

Sementara itu, dr Ike Yuliana yang sudah mendapatkan vaksin menceritakan selama observasi ia dipantau adakah gejala pusing, mual atau anafilaktik (syok) kepada penerima vaksin.

Baca Juga  Musim Hujan, Kasus DBD di Probolinggo Meningkat

“Pemberian vaksin biasanya tidak sakit kok. Ada beberapa teman yang cemas, ketakutan tapi setelah suntik ya biasa aja, tidak sakit sama sekali,” tutur dokter yang berdinas di Puskesmas Kanigaran ini.

Ia menambahkan, setelah divaksin protokol kesehatan (prokes) harus tetap dijalankan karena keduanya memiliki peran berbeda. Prokes jelasny, mencegah virus masuk ke dalam tubuh.

“Vaksin adalah salah satu usaha memperkuat sistem imun. Kita semua harus mendukung program vaksin supaya bisa tercapai herd immunity untuk bisa mencapai pencegahan,” bebernya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …