Duet Petahana Kembali Nakhodai MUI

KRAKSAAN-PANTURA7.com, KH Munir Kholili dan KH Syihabuddin Sholeh kembali dipercaya memegang amanat sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo masa khidmat 2020-2025. Duet ini, lima tahun terakhir memimpin organisasi yang sama.

Keputusan ini diambil dalam Musyawarah Daerah (Musda) III MUI Kabupaten Probolinggo, Sabtu (5/12/2020) yang diwakili oleh Tim Formatur sejumlah 9 orang dari berbagai unsur ormas keagamaan yang menjadi anggota MUI.

Musda III digelar di aula Kantor PCNU Kota Kraksaan di Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Kelurahan Sidomukti. Selanjutnya hasil Keputusan Tim Formatur ini ditetapkan oleh Sekretaris Umum MUI Provinsi Jawa Timur, Ainul Yaqin.

Ketua Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Munir Kholili mengatakan, Musda diselenggarakan untuk konsolidasi organisasi dan evaluasi segala kegiatan yang harus dilaksanakan selama 5 tahun.

“Musda MUI ini merupakan forum musyawarah tertinggi di Kabupaten Probolinggo dan merupakan nuqthoh inthilaq. Yaitu batu loncatan untuk lebih majunya dalam melaksanakan tugas, terutama pengurus yang akan datang, baik ke dalam maupun keluar sesuai dengan program kerja MUI,” kata Kiai Munir.

Program kerja MUI diantaranya selalu aktif mengadakan rapat pengurus untuk membicarakan tentang perlindungan aqidah Islamiyah dengan amar ma’ruf nahi munkar khususnya dalam menangkal penyebaran aliran sesat dan melaksanakan koordinasi antara ulama dan umaro dan ormas Islam serta di wilayah Kabupaten Probolinggo.

“MUI juga bekerja sama dengan lembaga kemasyarakatan untuk pembinaan narapidana, Dinas Pendidikan dan kepolisian untuk ikut menjaga ketenangan masyarakat, Kantor Kementerian Agama terutama urusan jamaah haji serta Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai mitra kerja terutama dalam mengatasi wabah virus korona,” tambahnya.

Menurut Kiai Munir, inilah sebagian program kerja MUI yang telah dilaksanakan bahkan kurang lebih 90% yang sudah terlaksana, baik oleh pengurus harian atau oleh komisi-komisi yang semuanya merasa bertanggungjawab demi majunya dan suksesnya MUI Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga  Kementan Apresiasi Pesantren Kembangkan Pertanian

“Kebahagiaan itu terasa semakin mendalam, jika kita ingat perjalanan MUI diantara periode ke periode. Bahkan sampai hari ini bukan tanpa tantangan dan hambatan, akan tetapi berkat tekad dan keikhlasan semua pengurus,” pungkas dia.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori menyampaikan MUI itu milik umat Islam dan bukan milik golongan. Meskipun demikian ormas Islam ikut memiliki MUI karena turut serta mendirikan MUI.

“MUI kepada pemerintah ini sebagai mitra atau teman kerja sebagai pelayan ummat.  Namanya teman ya diingatkan apabila salah dan jangan mendukungnya. Tentunya itu untuk kebaikan bersama. MUI itu merupakan wadah umat Islam, dimana pengurusnya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda,” ungkapnya.

Dikatakan Kiai Abdusshomad, peran MUI adalah mewarisi tugas nabi untuk disampaikan kepada ummat. MUI juga berperan untuk menjaga ummat, sehingga apabila terjadi pertentangan MUI harus ambil kompromi untuk mendamaikannya.

“MUI tidak bisa didikte oleh siapapun dan tidak boleh merusak. Tugasnya adalah amar ma’ruf nahi munkar. MUI bukan organisasi politik, tetapi harus mengerti politik. Mari di MUI istiqomah, masih banyak ulama yang masih tekun memperjuangkan Islam. Jangan sampai MUI berubah, karena MUI itu pertahanan,” urainya. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Demi Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong, Pemuda ini Rela Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Probolinggo,- Pesantren Zainul Hasan (PZH) Gengggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menggelar haul KH. Muhammad Hasan Genggong …