Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton

PAITON-PANTURA7.com, Fenomena ubur-ubur di perairan laut utara Kabupaten Probolinggo berlanjut. Bahkan biota laut ini, kini merambah memasuki kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya di Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP).

Informasi yang berhasil dihimpun PANTURA7.com, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak 2 hari yang lalu itu, akan dikendalikan dengan 3 lapis pengaman berupa jaring-jaring.

Pertama, kata Musthofa, dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam intake kanal.

“Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU,” papar Musthofa, Selasa (28/4/2020).

Selain pengamanan Internal tersebut diatas, UP Paiton menurut Musthofa, juga menggandeng nelayan di sekitar unit, agar juga terlibat dalam penanganan ubur-uburubur-ubur ini, para nelayan menggunakan 7 perahu.

“Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur – ubur,” tandasnya.

Kawanan ubur-ubur memasuki perairan objek vital, tidak hanya kali ini saja. Pada tahun 2016, fenomena serupa juga terjadi. Seperti sebelumnya, penanganan ubur-ubur kali ini juga tidak gampang.

“Kami menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga agar salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya,” urai Musthofa.

Baca Juga  Absen Debat Kandidat Tak Gugurkan Status HATI

Dikatakan Musthofa, pihaknya sudah berkaca pada pengalaman tahun 2016 lalu. Oleh karenanya, kali ini pihaknya lebih siap dan sudah menyiapkan metode-metode yang telah terbukti berhasil.

“Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” pungkas Mustofa. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Aves, Hewan Vertebrata yang Kini Diusulkan jadi Ikon TWSL Kota Probolingggo 

Probolinggo,- Sejak dirintis 2006 silam oleh Wali Kota HM. Buchori, Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) …