Bawang Merah Anjlok, Petani Kelimpungan

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Panen bawang merah secara serentak membuat harga komoditas itu anjlok. Kondisi tersebut dikeluhkan sebagian besar petani di Probolinggo.

Salah satu petani yang kelimpungan adalah Fathurrahman (45),  asal Desa Tarokan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Ia mengatakan, harga jual tak seimbang dengan ongkos produksi.

“Anjloknya harga bawang merah dikarenakan banyaknya petani di daerah yang panen secara bersamaan. Diantaranya Nganjuk, Jatim dan  Brebes, Jawa Tengah,” ucapnya Minggu (6/10).

Jika harga dari petani biasanya Rp13.000-20.000/kilogram, kali ini anjlok sampai Rp5.000-Rp7.500/kilogram.

Fathurrahman mengaku, dalam sekali panen di lahan 1 hektar, bisa menghasilkan 15 ton bawang merah. Ia pun bingung ketika panen harga bawang jeblok.

“Tidak ada pilihan selain dijual ke tengkulak. Sebab jika dijual langsung ke pasar, belum tentu harganya lebih tinggi dari tengkulak,” jelasnya.

Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah. Bukan bantuan bibit, melainkan peran pemerintah dalam mengontrol stabilitas harga bawang merah. Caranya,  ketika musim tanam, dilakukan pembatasan areal agar tidak terjadi penanaman masal yang berdampak pada anjloknya bawang.

“Saya juga berharap jika ada upaya penanaman bawang merah secara serentak itu dikurangi. Sebab dampaknya nanti saat panen raya yang imbasnya harga bawang merah bisa anjlok,” katanya. (*)

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga  Nelayan di Lumajang Ramai-ramai Beralih Gunakan Gas LPG, Apa Sebabnya?

Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …