Sempat Pesimis, Winda Wahyu Ningtyas Kini Jadi Anggota DPRD Termuda di Probolinggo

Tak perlu menunggu usia matang untuk duduk di kursi parlemen. Dengan tekad dan usaha serius, usia remaja pun bisa menggapainya. Tak percaya? Lihat saja kiprah Winda Wahyu Ningtyas, yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) termuda di Kabupaten Probolinggo.

Laporan : Moh. Ahsan Faradies

Sesosok wanita muda dengan balutan kaos putih bergaris hitam, dengan ramah menyapa saat jurnalis PANTURA7.com mendatangi sebuah rumah berwarna hijau cerah di Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (4/9).

Wanita yang tengah hamil tua itu, tak lain adalah Winda Wahyu Ningtyas (22), anggota DPRD periode 2019-2024 termuda di Kabupaten Probolinggo yang pekan lalu baru dilantik. Winda menceritakan awal muda keterlibatannya dalam dunia politik.

Menurut istri Rizky Salman Yuliarso (24) ini, mulanya ia maju menjadi calon legislatif (caleg) karena tawaran sang ayah. Padahal saat itu, ia masih asyik-asyiknya menimba ilmu di sebuah perguruan tinggi di Malang.

“Ayah bilang bahwa ada lowongan di partai. Awalnya saya iyakan saja, karena saya kira ini tidak akan serius, saat itu suami juga hanya manut dan mendukung saja,” kata Winda menjelaskan.

Sejak saat itu, lanjut Winda, ia kerapkali pulang pergi Probolinggo – Malang. Selain karena kesibukan kuliah yang masih menginjak semester 7, perut yang kian membesar membuatnya harus menguras tenaga ekstra untuk sosialisasi kepada masyarakat.

“Selain kuliah, juga hamil muda. Jadi suami yang sering bantu turun ke masyarakat. Apalagi saya orang baru di partai yang secara otomatis banyak orang tidak kenal sama saya,” tuturnya.

Anggota DPRD termuda di Kabupaten Probolinggo, Winda Wahyu Ningtyas, bersama sang suami saat ditemui di kediamannya. (Foto : Moh Ahsan Faradies)

Berkat semangat dan kerja keras, Winda yang maju di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 (Krejengan, Pajarakan, Gending, Dringu) mampu meraup 3082 suara pada Pemilu 17 April. Perolehan suaranya cukup untuk mengantarkan Winda duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun kedepan.

Baca Juga  Fanatisme Golongan, Bukan Ciri Khas Islam yang Sebenarnya

“Kebahagiaan pertama karena saya terpilih jadi anggota dewan. Kebahagiaan yang kedua, saya dan suami akan memiliki anak sebentar lagi, sambung do’anya ya, semoga lancar persalinan nanti,” pinta Winda.

Meski dinilai sukses, namun menurut Winda, ia sempat mengalami musibah saat masa pencalegan dulu. 10 hari menjelang pencoblosan, ribuan udang di tambak yang dikelolanya sejak 2 tahun lalu mati diracun orang tak dikenal.

“Kerugian sekitar Rp 80 juta. Padahal hasil panen tambak udang, itu kami niatkan untuk modal saya nyaleg,” kenang politisi yang pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Malang ini.

Kini setelah terpilih menjadi wakil rakyat, Winda bertekad menjadi jembatan aspirasi yang memperjuangkan nasib rakyat kepada pemerintah. Ia juga berhasrat menghapus stigma bahwa anggota dewan saat terpilih hanya makan gaji buta.

“Yang terjadi di masyarakat memang seperti itu. Bahkan saya sebagai mahasiswa yang biasa dengan pemikiran kritis pernah beranggapan kalau anggota DPRD itu, kerjanya hanya jalan-jalan, makan uang rakyat. Tapi itu semua akan saya ubah,” tekadnya. (*)

Baca Juga

Perebutan Suara Milenial dan Pergeseran Media Kampanye

Oleh: Etik Mahmudatul Himma, SH “Generasi Milenial dan Gen Z, jumlahnya lebih dari 113 juta pemilih …