Dari Seruni Point, Batik Probolinggo Go Internasional

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Daya tarik Seruni Point sebagai destinasi wisata di kawasan Gunung Bromo membuat sejumlah pihak jatuh hati. Tidak tanggung-tanggung adi busana batik pun digelar di Seruni Point, Minggu (6/1/2019) sebagai ajang promosi batik di kancah internasional.

Dipilihnya Seruni Point sebagai tempat fashion batik rupanya menjadi ajang promosi yang nantinya disiapkan pada perhelatan fashion show di Hongkong. Acara yang digelar di akhir pekan ini membuat para pengunjung banyak yang terkesima.

Batik Ronggomukti asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, yang menjadi binaan Pemkab Probolinggo pun menjadi pilihan saat fashion batik di Seruni Poin. Tidak hanya dari segi motif batiknya memikat, batik berbahan kain suetra dan katun itu juga bagus.

Tiga model cantik memperagakan busana batik khas Kabupaten Probolinggo di Puncak Seruni Point. (Foto : Rahmad Sholeh).

Desainer fashion asal Surabaya Lia Afif membaca keindahan batik Probolinggo. Ia mengaku, akan mengusung batik Probolinggo pada ajang fashion show di Hongkong, 14 Januari 2019 mendatang. Hal itu sekaligus sebagai target dimana Indonesia pada tahun 2020 akan menjadi kiblat busana muslim internasional.

“Kenapa memilih Seruni Point, tentu untuk menarik daya minat masyarakat khususnya dunia internasional. Konsep batik ini sangat cocok dengan konsep alam yakni warga hitam dengan corak kecoklatan,” ucap Lia.

Tambah Lia, untuk menggelar fashion show batik muslim ini ia membawa enam model baju fashion batik dan 20 batik eksibisi. Hal ini sengaja sebagai uji coba untuk diikutkan pada ajang fashion batik Internasional di Hongkong nanti .

“Nanti kami akan bawa fashion kami saat di Hongkong dan tak hanya hasil karya Indonesia tapi sebagai ajang promosi batik Pemkab Probolinggo,” tandasnya.

Indahnya Seruni Point yang tembus langsung untuk melihat Gunung Bromo yang memiliki tinggi 2.329 meter mdpl, ternyata membuat canggung model sejumlah profesional. Salah satu model, Desi Lia Herman mengaku, sempat takut berjalan di atas catwalk di puncak Seruni Point.

Baca Juga  Pemkab Gandeng Pesantren Sebarkan Informasi Positif

“Sempat takut karena di bawah terlihat Lautan Pasir, Seruni Point ini demikian tinggi. Berjalan pun rasanya gemetar. Ini kan pertama kali jadi deg-degan dan kalau lihat bawah sampai lemes,” ucapnya pada awak media.

Iapun berharap nantinya lebih percaya diri ketika akan memakai busana batik khas Probolinggo saat di Hongkong nanti. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Dikeluhkan Warga, Pj Bupati Ultimatum Rumah Produksi Ayam Potong di Paiton

Probolinggo,- Adanya rumah produksi ayam potong di Desa/Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, dikeluhkan oleh masyarakat setempat. …