Seniman Nusantara Melukis Diatas Awan Bromo

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sekitar 200 pelukis melukis massal di lereng Gunung Bromo, tepatnya di bukit Seruni Poin, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Minggu (22/10/2018). Selain mengabadikan eksotika Bromo melalui lukisan, hal itu juga bertujuan menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda ke 90.

Para pelukis ini berasal dari sejumlah penjuru tanah air, dari berbagai aliran seni lukis. Sentra utama lokasi pelukisan berada di gardu pandang seruni point. Sisanya menyebar mulai dari rest area seruni poin hingga pinggiran jalan mendekati pintu masuk ke lautan pasir.

Dari sekian seniman, yang paling menyita perhatian adalah Sadikin Pard, seniman lukis aliran Impresionis. Selain usia yang sudah senja, Sadikin adalah pria difabel. Hanga saja, ia tetap lincah melukis eksotika Gunung Bromo menggunakan kaki kirinya. Sesekali, ia meletakkan kuas di mulut untuk memadu-padankan warna.

“Saya tak merasa kesulitan melukis meski fisik saya seperti ini. Para pemuda sekarang, saya harap lebih semangat dari saya, meski saya mempunyai keterbatasan namun saya bisa dan tetap semangat melukis,” papar pelukis asal Kota Malang ini.

Pelukis difabel, Sadikin Pard, melukis dengan mulut saat melukis eksotika Bromo di bukit Seruni Poin, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

Melukis eksotika kawasan Bromo, bukannya tanpa kendala. Selain faktor cuaca dingin yang menusuk tulang, pelukis juga dihadapkan oleh terpaan angin kencang bercampur debu yang melanda kawasan konservasi itu.

“Sebenarnya tidak ada kendala berarti, karena ketika datang kesini, sudah terbayang bagaimana Bromo. Selain suhu yang dingin, debu yang beterbangan cukup mengganggu,” kata seniman lukis lainnya, Wahyu Kokkang.

Ketua Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS) sekaligus inisiator kegiatan, Mirrah Samiyah menyebut bahwa melukis massal yang disebut dengan ‘Melukis Diatas Awan Bromo’ itu, merupakan salah satu puncak acara Bromo Health and Art Camp 2018. Yakni kegiatan sosial untuk memajukan masyakarat Bromo dan destinasi wisatanya.

Baca Juga  Asyik! Pemudik di Pasuruan Dapat BBM Gratis 

“Kami harap kegiatan ini dapat menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi pemuda Indonesia dan lare-lare Tengger, untuk selalu berlaku positif dan berinovasi. Hasil lukis nanti kami lelang yang hasilnya akan disalurkan untuk korban bencana alam,” tandas dr Mia, begitu Mirrah Samiyah biasa dipanggil. (*)

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Pemkab Lumajang Susun Rehabilitasi dan Rekontruksi Pembangunan Pasca Bencana

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, terus berupaya mempercepat pemulihan pasca bencana banjir yang melanda sejumlah …