Rahma Sarita Dorong Guru PAUD ‘Melek’ Zaman

PASURUAN-PANTURA7.com, Modernisasi dan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut para praktisi pendidikan turut berbenah dan melebur menyesuaikan perkembangan zaman. Jika status, bisa jadi bakal terlindas zaman milenial, atau bahkan ditinggalkan peserta didiknya.

Fenomena ini ditegaskan oleh Rahma Sarita Al Jufri, aktifis pendidikan, saat menjadi pemateri pelatihan ‘Menjadi Guru Asyik dan Menyenangkan (Gurame)’ di hadapan ribuan guru di Rumah Makan (RM) Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (23/9/2018).

Menurut mantan jurnalis dan presenter televisi swasta nasional ini, perkembangan pendidikan sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Agar tetap ‘survive’, guru harus menjadi pribadi yang asyik dan menyenangkan bagi anak didik.

“Agar anak didik lebih percaya diri terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. Dengan pola ini, dunia pendidikan cair dan menjadi rumah yang ramah bagi anak-anak,” tuturnya di hadapan ribuan peserta.

Rahma Sarita (hijab putih) saat memberikan arahan kepada guru PAUD dalam pelatihan di RM Karangjati, Kab. Pasuruan, Minggu (23/9/2018).

Selain sistem pendidikan yang ramah, Rahma menyebut bahwa keberanian anak-anak dalam menyampaikan pendapat dan berbicara di muka umum sangatlah penting, sehingga anak TK tidak didikte atau terkekang.

“Nah, di sinilah peran pentingnya guru PAUD. Jadi saya pesan ketika memberikan pelajaran ke anak-anak jangan dibiasakan mendekte. Ayo latih anak-anak untuk bisa lebih berani menyampaikan pendapat dan berbicara,” tutur wanita berhijab itu.

Di sisi lain, wanita yang kini terjun ke dunia politik dengan menjadi Caleg DPR RI Dapil II ini mengaku, bahwa kegiatan ini ia gelar sebagai salah satu bentuk kepeduliannya terhadap dunia pendidikan.

“Jadi sosialisasi ini digelar untuk memberikan bekal khusus terhadap para guru Paud, agar mereka menjadi tenaga pendidik yang kreatif dan inovatif. Sehingga nanti akan terwujud pendidikan dengan berkarakter kuat, ” tandas Caleg nomor urut 3 ini.

Baca Juga  Butuh Aman,Mengapa Tidak Boleh Mudik Saat Wabah Virus Corona

Terpisah, Ummu Salamah salah seorang guru Paud yang menjadi peserta mengatakan, ia bangga ada pihak-pihak yang secara kontinyu peduli nasib pendidikan, terutama bagi anak yang nasih dibawah umur.

“Kegiatan semacam inilah yang selama ini ditunggu-tungguh oleh para guru Paud agar mereka bisa inovatif dan berkarakter serta tidak bosan dalam mengajari anak-anak di sekolahan,” pungkas ibu muda yang menjabat Kepala Paud ini. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Jakfar

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Berharap Kemakmuran, Warga Tengger Bromo Gelar Ritual Unan-unan

Probolinggo,- Warga Suku Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa (23/4/2024) siang, gelar ritual Unan-unan. …