Kebun Teh Tiris, Dari Destinasi Wisata Menjadi Roda Perekonomian Masyarakat

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kebun Teh yang berada di Gunung Gambir, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, tak sekedar menjadi destinasi wisata andalan. Lebih dari itu, kebun seluas 183,49 hektar itu juga menjadi sumber perekonomian masyarakat sekitar.

Terbukti sebanyak 250 warga sekitar bekerja dan menggantungkan hidupnya di kebun teh milik PTN XII PERSERO itu, dengan menjadi buruh petik teh. Para pemetik teh, yang berangkat sejak pukul 5.00 hingga pukul 10.00 WIB, mampu mengasilkan hingga 30 kilogram teh.

“Dua minggu sekali, saya mendapatkan upah Rp. 250.00 upah petik. Itu akumulasi mas, kalau perharinya saya dapat sekitar Rp. 20.000 hasil dari mengumpulkan petikan 20 sampai 30 kilogram mas,” cetus salah satu warga pemetik teh, Anita, Minggu (16/4/2018).

Warga Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris saat menuai teh basah. (maf)

Lain pemetik, lain juga dengan buruh yang mengangkat hasil teh siap untuk diimpor. Semakin banyak teh dipetik, akan semakin menambah pundi-pundi rupiah baginya. Seperti yang disampaikan oleh Suheri (32) warga Desa Racek, Kecamatan Tiris, yang setiap hari menerima upah Rp. 54.000 dari hasil keringatnya.

“Jadi setelah dipetik, teh yang panen ditimbang disini, baru dikemas. Hari ini, teh hasil panen akan diimpor ke pabrik teh di Wonosari Malang,” kata Suheri saat dikonfiasi PANTURA7.com

Sementara menurut Hasanudin, mandor kebun teh milik PTN XII PERSERO menjelaskan, wisata petik teh Lawang Kedaton kini tak hanya menjadi destinasi wisata andalan, namun juga pioner pemberdayaan masyarakat setempat.

“Jadi kami punya 183,49 hektar kebun produktif, yang dalam sehari menghasilkan 4,5 ton teh basah. Ini adalah salah satu dari empat kebun teh terbesar di Jawa Timur, selain sebagai lokasi wisata juga roda ekonomi masyakat sekitar mas,” papar Hasanuddin. (*)

Baca Juga  Kerap Hujan, APTI Probolinggo: Risiko Rusak Tembakau

 

 

Penulis :Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun …