PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Isu peredaran sarden impor yang mengandung cacing, membuat Polresta Probolinggo dan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo gerah. Petugas pun, melakukan inspeksi mendadak (sidak) gabungan ke sejumlah swalayan dan supermarket, Selasa (27/3/2018).
Sidak dipimpin Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, sedangkan Pemkot Probolinggo diwakili Kepala Dinas Kesehatan Ninik Ira Wibawati ,dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Gatot Wahyudi.
Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal kepada PANTURA7.com mengatakan, sidak dilakukan untuk memastikan sarden impor bercacing tak beredar di Kota Probolinggo. Selain itu, untuk memberi jaminan kepada masyarakat bahwa sarden yang tersedia saat ini aman dari kandungan cacing.
“Sidak ini untuk meredam kekhawatiran masyakarat akan peredaran sarden yang mengandung cacing di Kota Probolinggo. Alhamdulillah, sejauh ini belum ada temuan, kita hanya mendapati sarden yang hampir masuk masa kadaluarsa,” jelas kapolresta.
Atas temuan di Giant dan Angga Mart itu, kata Kapolresta, pihaknya meminta pengelola swalayan agar menarik produk kadaluarsa, tiga bulan sebelum memasuki tanggal kadaluarsa. “Harus ditarik, produk yang sudah kadaluarsa membahayakan konsumen,” imbuh perwira asal Sumenep Madura ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati menyampaikan, sarden impor yang mengandung cacing Anisakis sangat berbahaya jika dikonsumsi. Pihaknya meminta pemilik swalayan lebih teliti terhadap produknya, termasuk tidak menjual sarden yang telah memasuki masa kadaluarsa.
“Jika dikonsumsi sarden impor bercacing ini sangat berbahaya lebih baik dihindari apalagi sarden yang kadaluarsanya dibawah 3 bulan. Saya juga menghimbau agar masyarakat lebih baik mengkonsumsi sarden lokal, yang rasanya jauh lebih nikmat dan tentunya aman,” jelas Ninik.
Dalam sidak yang berlangsung sekitar 2 jam ini, petugas belum menemukan sarden impor yang terdeteksi mengandung cacing. Meski demikian, menurut Ninik, pantauan peredaran produk membahayakan itu akan terus dilakukan. “Tetap kita awasi, apalagi ini mendekati Bulan Ramadhan,” tukasnya. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Zulkifly