Surati Presiden Jokowi, Ifa Siswi Difabel Sampaikan Soal Ini

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Nur Alifa Jairini (11), siswi difabel asal Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo mempunyai harapan besar. Ia yang bercita-cita sebagai guru, rupanya ingin bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Keinginan itu, ia pun tuangkan melalui sebuah surat yang ditujukan langsung kepada Presiden RI ke-7 itu. Surat tersebut sengaja ditulis oleh bocah yang akrab dipanggil Ifa itu pada secarik kertas dari buku tulisnya. Berikut isi surat Ifa untuk Presiden Jokowi.

“Salam sejahtera untuk Bapak Jokowi. Perkenalkan nama saya Nur Alifa Jairini biasa diapnggil Ifa, saya tinggal di Leces- Prob Jawa Timur, saya berumur 11 th Kls 5 Sdit Al-Amri Leces- Prob. Besar harapan saya ingin bertemu Bapak. Bapak adlh salah satu idola saya. Saya ingin kursi roda otomatis biar mak saya tidak lagi menggendong saya. Besar harapan bapak mau membalas surat ini” Salam Manis (Ifa)

Surat yang ditulis oleh Ifa untuk Presiden Joko Widodo. (rs)

Ifa mengatakan dirinya, berkirim surat kepada Presiden Jokowi karena sangat ingin bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Lebih-lebih Jokowi datang ke Probolinggo dan menyempatkan waktu menemuinya.

“Saya juga minta bantuan kursi roda yang khusus buat saya biar bisa beraktifitas, agar bisa bersekolah tanpa bantuan ibu,” harap Ifa saat berbincang dengan PANTURA7.com, Kamis (19/4/2018).

Dengan keterbatasan fisik, sebenarnya Ifa memiliki kursi roda yang membantunya berjalan. Namun, putri bungsu pasangan suami istri Jairin (62) dan Aminah (46) sulit menaiki kursi roda, karena alat tersebut cukup berat.

“Kalau ada kursi roda khusus kan enak, bisa sekolah sendiri, bisa bantuin ibu juga,” tutur siswi kelas V SDIT Al-Amri ini.

Seperti diketahui, Ifa sejak lahir mengalami cacat fisik, yakni tanpa memiliki telapak pada tangan dan kakinya. Agar dapat bersekolah, Ifa setiap hari digendong ibunya ke sekolah sembari mengendarai sepeda angin. Aktifitas ini berlangsung sejak Ifa belajar di PAUD hingga saat ini.

Baca Juga  Dapat Santunan, Keluarga Korban Runtuhnya Girder Tol Paspro Tak Ajukan Tuntutan

Selama menunggui anaknya sekolah, Aminah mengisi kesibukan dengan berjualan jamu di lingkungan sekolah. Beberapa jamu yang ia jual, diantaranya jenis Sinom dan Beras Kencur. Jamu ia jual seharga Rp. 1.000 per kantong plastik.

“Saya bangga dengan Ifa, semangatnya untuk sekolah tetap tinggi meski fisik dan ekonomi keluarga kami terbatas. Semoga kelak Ifa juga bisa sekolah sampai Perguruan Tinggi,” jelas Aminah. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Tenang! Pasokan Listrik Jawa Madura hingga Bali Aman Jelang Idul Fitri

Probolinggo,- PT PLN (Persero) terus berupaya menjaga keandalan listrik selama libur Idul Fitri 1445 Hijriah. …