PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Probolingo, mengeluh karena harga jual komoditas bumbu dapur itu anjlok. Padahal saat ini, mayoritas tanaman bawang merah petani memasuki masa panen.
Mohamad Untung, Petani asal Desa Tamansari, Kecamatan Dringu menuturkan, penurunan harga bawang merah terjadi sejak tiga pekan terakhir. Jika sebelumnya harga bawang merah diatas Rp 20.000 per kilogram, saat ini justru dibawah Rp. 15.000 per kilogram.
“Harganya saat ini Rp 13.000 per kilogram, itu untuk yang kualitas super mas. Kalau yang biasa mentok Rp 13.000 bahkan bisa dibawahnya. Hancur harganya sekarang mas,” keluh Untung saat ditemui di sawahnya, Kamis (26/10/2017).
Kisaran harga jual itu, kata Untung, mengurangi penghasilan petani. Bahkan petani terancam merugi jika harga jual bawang merah terus merosot hingga dibawah Rp 10.000 per kilogram. “Ya rugi petani kalau sampai dibawah Rp 10.000, hasil panen gak sebanding dengan biaya tanam,” tandasnya.
Menurut Hamin Tohari, salah satu petani lainnya, anjloknya harga jual bawang merah bisa diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah banyaknya daerah yang juga tengah panen raya. Selain di Kabupaten Probolinggo, panen bawang mereka juga dilakukan petani di Kabupaten Nganjuk dan Brebes.
“Faktor kedua, bisa jadi karena permainan harga oleh pedagang mas. Saya heran harga bawang merah murah, padahal tanaman bawang banyak rusak kering akibat kemarau. Mestinya harga bawang merah kan mahal,” ujarnya. (em/ela).