Menu

Mode Gelap
PWI Probolinggo Raya dan Kejari Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Literasi Masyarakat Pembangunan Infrastruktur Selesai, TMMD ke-124 di Jember Resmi Ditutup Percepat Pembangunan Daerah, Bupati Gus Haris Ajak PWI Probolinggo Kolaborasi Program Pertina Probolinggo Terjunkan 11 Atlet ke Porprov Jatim 2025, Optimis Raih 2 Emas Bupati Lumajang Gelar Lomba Siskamling Berhadiah 100 Juta, Ajak Warga Aktif Lawan Kejahatan Bakal Dipotong, Ratusan Hewan Kurban di Probolinggo Diperiksa Kesehatannya

Hukum & Kriminal · 1 Jun 2025 17:02 WIB

Sebelum Dirampok, Tukang Tambal Ban di Bago Probolinggo Jual Tanah Warisan Rp 700 Juta


					KORBAN: Nurul Fatah, Desa Bago, Kec. Besuk, Kab. Probolinggo, menunjukkan lokasi rumahnya usai diacak-acak perampok. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

KORBAN: Nurul Fatah, Desa Bago, Kec. Besuk, Kab. Probolinggo, menunjukkan lokasi rumahnya usai diacak-acak perampok. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Nurul Fatah (49) warga Dusun Bago Kidul RT/012 RW/093 Desa Bago, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, menceritakan kisah tragis saat rumahnya disatroni kawanan perampok yang berjumlah enam orang.

Minggu (1/6/25) dini hari saat ia tengah terlelap tidur di ruang tengah bersama seorang anaknya, tiba-tiba ia dibangunkan oleh salah satu kawanan perampok. Saat ia membuka mata, celurit sudah berada di lehernya.

“Pas saya bangun celurit sudah di leher dan ada empat orang yang pegangin saya, mulai dari tangan dan kaki,” kata Fatah.

Tukang tambal ban ini lalu diminta untuk diam tidak berisik dan menunjukkan letak uang miliknya. Tangannya juga diikat ke belakang tubuh, dan mulutnya dilakban.

“Saya disuruh diam tapi pakai bahasa madura, ‘Jhek bhenta, jhek nger-enger. Mon nger-enger etekkappah cetakkah ben, mateh ben’ (Jangan bicara, jangan berisik. Kalau berisik, saya tebas kepalamu, mati kamu, red),” ujarnya.

Dari peristiwa tersebut, tak disangka anak lelakinya yang tidur di sebelahnya terbangun. Mendapati hal tersebut, kawanan perampok juga mengancam anak korban dengan celurit agat tidak berisik.

“Anak saya ketakutan dan masih ada trauma sampai sekarang, karena semalam juga diikat dan dilakban,” cerita Fatah.

Setelah itu, ia diseret ke dalam kamar, tempat istri Jamilatul Nazilah (38) dan anak bayinya tidur. Sesampainya di dalam kamar, ternyata istrinya juga sudah dibungkam, tangannya diikat dan mulutnya dilakban.

Kawanan perampok terus memaksa agar ditunjukkan letak uang milik korban. Korban yang mengaku tak memiliki banyak uang, membuat para perampok naik pitam.

Fatah harus menerima pukulan di mulutnya dengan gagang clurit. “Anting milik istri saya langsung dicopot, ditarik paksa dari telinganya istri sama perampoknya,” ungkapnya.

Tak berhenti di situ, para perampok kemudian mengobrak-abrik seisi rumah. Bahkan salah satu pintu lemari baju ada yang nyaris copot akibat ulah perampok.

“Di dalam lemari itu ada tas isinya uang Rp 2,5 juta dan ada dompet isinya Rp 600 ribu. Ada dua hape juga yang dibawa perampok,” Fatah menjelaskan.

Fatah melanjutkan, ia tidak mengetahui apakah perampokan ini berkaitan dengan penjualan tanah milik leluhurnya. Beberapa hari sebelumnya, pihak keluarga berhasil menjual tanah dengan nominal Rp 700 juta.

Uang hasil penjualan tanahnya itu kemudian ditransfer ke rekening salah satu saudaranya. Namun, uang tak sepenuhnya milik Fatah melainkan dibagi-bagikan dengan keluarga yang lain.

“Perampok itu juga minta rekening untuk diserahkan, saya bilang tidak ada. Tapi malah rekening PKH yang dibawa kabur. Jadi bukan rekening yang menerima transfer penjualan tanah itu, karena rekening yang itu ada di saudara,” beber dia.

Fatah mengungkapkan, semua perampok yang memasuki rumahnya itu menggunankan penutup wajah kecuali satu orang. Namun ia tidak mengenali pelaku dengan wajah terbuka tersebut.

“Meski satu orang tidak menggunakan penutup wajah, namun tidak jelas juga wajahnya, karena mata saya ini disorot lampu sama pelaku,” Fatah memungkasi. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 941 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Dugaan Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh Oknum Satpol PP Lumajang Berakhir Damai

4 Juni 2025 - 14:39 WIB

Tiga Motor Pegawai Raib Digondol Maling di Rumah Dinas Kejaksaan Lumajang, CCTV Mati

3 Juni 2025 - 20:05 WIB

Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan 3,12 Kg Sabu dan Ribuan Pil Koplo

3 Juni 2025 - 15:58 WIB

Enam Perampok Satroni Rumah di Bago Probolinggo: Korban Disekap, Perhiasan Emas Digasak

1 Juni 2025 - 14:30 WIB

Pelaku Pembuangan Bayi di Gading Wetan Probolinggo Terkuak, Ternyata Ibu Kandungnya

31 Mei 2025 - 22:45 WIB

Coba Curi Kotak Amal, Pria di Pasuruan Ternyata Alami Gangguan Jiwa

31 Mei 2025 - 17:23 WIB

Warga Sumber Wetan Kota Probolinggo Disatroni Perampok saat Tidur di Teras Rumah

31 Mei 2025 - 14:35 WIB

Tak Hanya Gagal Reklamasi, Tambang di Klampokan Probolinggo Terbukti Serobot Tanah Wakaf

29 Mei 2025 - 20:01 WIB

Rumah Sewa Karyawan Jasa Marga Dibobol Maling, Pelaku Dihajar Massa

29 Mei 2025 - 16:37 WIB

Trending di Hukum & Kriminal