Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Ekonomi · 10 Feb 2023 16:40 WIB

Berkat Petai, Komoditas Pertanian di Lumajang Tembus Pasar Internasional


					BERKUALITAS: Petai ekspor yang dihasilkan para petani di Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

BERKUALITAS: Petai ekspor yang dihasilkan para petani di Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Petai tak hanya diminati pasar dalam negeri. Buah beraroma tajam dan khas itu ternyata juga diminati pasar mancanegara, contohnya Malaysia.

Terbukti, sebanyak 7 ton petai asal Kabupaten Lumajang selama beberapa tahun terakhir, berhasil dipasok ke negeri jiran Malaysia.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Lumajang yang jadi penghasil petai ekspor adalah Kecamatan Ranuyoso. Ekspor petai di wilayah utara Kabupaten Lumajang ini sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu.

“Nilai ekspor antara Rp350 juta hingga Rp750 juta dalam sekali kirim,” kata Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ranuyoso, Abdul Alim, Jum’at (10/2/2023).

Menurutnya, bila memasuki musim panen, petai asal Kecamatan Ranuyoso bisa dikirim dalam seminggu sekali dengan jumlah yang cukup banyak.

“Aktivitas ekspor petai itu dipelopori oleh usaha keluarga Pak Hendi dan telah berlangsung sekitar 10 tahun lalu. Alhamdulillah hingga saat ini aktivitas ekspor petai masih berjalan dengan lancar,” tutur dia.

Ia mengatakan, petai yang dihasilkan dari kebun rakyat di Kabupaten Lumajang memiliki ciri khas berupa tekstur tebal dan rasa yang agak manis, sehingga lebih diminati masyarakat.

Bahkan, imbuhnya, komoditi petai yang paling bagus di Jawa Timur hanya ada di Kabupaten Lumajang. Sebab rasa dan aromanya berbeda dengan aroma petai biasanya.

“Di Jawa Timur, komoditas petai yang memiliki kualitas paling bagus adalah petai dari Lumajang, tepatnya di Kecamatan Ranuyoso dan Senduro,” katanya.

Ia menjelaskan, petai yang diekspor merupakan petai yang sudah dikupas, kemudian dikemas dalam boks sehingga konsumen tinggal masak.

Dalam proses produksi ini, juga melibatkan masyarakat sekitar. Sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk membantu masyarakat ekonomi kebawah di Kecamatan Ranuyoso.

“Saya bersyukur karena aktivitas ekspor petai itu dapat memberikan dampak ekonomi yang positif sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar,,” tuturnya.

Sebagian besar warga di Desa Tegalbangsri, Kecamatan Ranuyoso, dijelaskan Alim, menanam petai di kebun dan pekarangan rumah. “Karena desa tersebut menjadi salah satu sentra penanaman petai di Kabupaten Lumajang,” ungkapnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi