Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Politik · 6 Des 2020 12:52 WIB

Dipecat PDI-P, Pudjo Basuki ‘Pasang Badan’


					Dipecat PDI-P, Pudjo Basuki ‘Pasang Badan’ Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Mantan Wakil Walikota Pasuruan, Pudjo Basuki buka suara pasca ia dan istrinya, Luluk Mauludiyah, dipecat dari Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDI-P), Jum’at (4/12/20) kemarin.

Pudjo, sapaan akrab politisi senior PDI-P itu, mengaku terpaksa membelot dari intruksi partai dalam Pilkada Serentak 2020 Kota Pasuruan, karena dalam perjalanan politiknya, ada garis merah yang melibatkan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Garis merah yang dimaksud adalah, beber Pudjo, bahwa Gus Ipul merupakan salah satu politisi PKB yang direstui oleh almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gys Dur) untuk pindah partai ke PDIP.

Singkat cerita, Pudjo mengatakan ia sempat bertemu dengan Presiden RI ke 5, Megawati Soekarno Putri di rumahnya di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 2005 atau 15 tahun silam. Saat itu, Pudjo menjabat sebagai Wakil Walikota Pasuruan.

Saat itulah, ia mendengar cerita dari Megawati Soekarno Putri bahwa KH. Abdurrahman Wahid dan Megawati melakukan pembahasan tentang salah satu dari dua kader PKB yang dapat direkrut oleh PDIP.

“Yakni Ketua Umum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf. Kemudian Bu Mega memilih Pak Saifullah Yusuf,” kata Pudjo menceritakan.

Oleh sebab itu, imbuhnya, secara pribadi Pudjo berani mengambil konsekuensi untuk mendukung Gus Ipul dalam pilkada Kota Pasuruan tahun 2020 ini. Alih-alih mendukung Raharto Teno Prasetyo, yang diberangkatkan oleh PDI-P.

Meski begitu, ia tetap menyayangkan dan mempertanyakan alasan PDI-P memecatnya. Sebab, ia kini hanyalah kader biasa, bukan sebagai pengurus partai.

Karena itu, Pudjo berencana mengajukan surat pembelaan diri dalam kongres ke-6 PDI-P, “Saya tidak ingin keluar, tapi akan saya ajukan surat pembelaan diri agar dapat diputuskan surat rehabilitasi,” urainya.

Ia bertekad tetap loyal dan tidak ingin kelluar dari partai berlambang moncong putih itu. Sejatinya, klaim Pudjo, ia banyak mendapat tawaran untuk bergabung ke partai lainnya.

“Satu prinsip saya, bahwa saya akan bergabung dengan himpunan orang-orang kecil,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Duel saat Pilkada, PDI-P dan Partai Nasdem Kini Dukung Pemerintahan Gus Haris – Ra Fahmi

3 Juli 2025 - 21:34 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada

28 Juni 2025 - 18:50 WIB

Era Baru, Dini Rahmania Nahkodai Nasdem Kabupaten Probolinggo

28 Juni 2025 - 15:04 WIB

Tidak Ada Pemilu, Bawaslu Kota Probolinggo Gandeng Kelompok Cipayung Plus Kerjasama Bidang ini

20 Juni 2025 - 20:30 WIB

Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini

14 Juni 2025 - 15:35 WIB

Tingkat Partisipasi Tinggi, KPU Kota Probolinggo Terbitkan 2 Buku Riset Pilkada

29 April 2025 - 20:14 WIB

KPU Probolinggo Belum Kembalikan Silpa Hibah Pilkada Serentak 2024, Nilainya Miliaran

24 Februari 2025 - 20:10 WIB

KPU Tetapkan Amin-Ina sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo Terpilih

6 Februari 2025 - 20:56 WIB

Trending di Politik