Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Sosial · 25 Sep 2020 14:47 WIB

Tinggal di Gubuk, Ibu-Anak di Maron Hidup Sengsara


					Tinggal di Gubuk, Ibu-Anak di Maron Hidup Sengsara Perbesar

MARON-PANTURA7.com, Malang nian nasib Suami (72), warga Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Memasuki usia senja, ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat anaknya, Hartono (45) yang mengalami gangguan penglihatan sejak lahir.

Sepasang ibu dan anak ini tinggal di bangunan semi permanen berdinding anyaman bambu dengan lebar 2,5 meter dan panjang 5 meter di RT 015 RW 005 Dusun Sumur, Desa Brabe. Gubuk itu, sudah mereka tinggali sejak puluhan tahun lalu.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka mengandalkan bantuan dari tetangga. Sebab Hartono sudah tidak mampu bekerja lantaran penglihatannya sudah tidak berfungsi dengan baik.

Agar tidak terlalu bergantung pada bantuan tetangga, Suami kadang mencari kayu bakar di desa sekitar lalu dijual di pasar. Sesekali, Suami mencari barang bekas lalu dijual ke pengepul besi tua, dengan pendapatan yang tidak seberapa.

Meski kondisi ekonomi keluarga kecil itu sangat memprihatikan, namun menurut tetangga sekitar, bantuan kemanusiaan tidak selalu mereka dapatkan. Baik dari pemerintah daerah maupun pihak swasta.

“Dia (Suami, red) datang ke rumah saya dan minta bantuan agar rumahnya bisa direhab. Setelah saya cek, ternyata kondisi rumah memang sudah tidak layak huni, sangat memprihatikan,” kata Bat Kamal, tetangga Hartono, Jum’at (25/9/2020).

HIDUP SENGSARA : Suami (Kaos orange) dan Hartono, yang hidup sengsara di rumah anyaman bambu. (Foto : Moh. Ahsan Faradies).

Sebagai bentuk kemanusiaan, klaim Bad, saat ini dirinya bersama dengan pemuda desa setempat tengah mencari cara agar getirnya hidup yang dijalani Suami dan anaknya bisa berubah menjadi lebih baik.

“Kalau hanya hujan saja, tidak terlalu jadi masalah, tapi gimana kalau hujan disertai angin? Anaknya tidak bisa melihat jelas, semoga ada yang tergugah hatinya, biar kami bisa rehab. Rumah itu juga tidak ada kamar mandi,” terang dia.

Kepada PANTURA7.com, Suami mengakui bahwa selama ini ia bisa bertahan hidup karena belas kasihan orang lain. Menurut Suami, jangankan merehab rumahnya, bisa makan sehari-hari saja ia sudah sangat bersyukur.

“Hasil dari menjual kayu atau barang bekas cukup untuk makan saja, karena kami memang tidak punya apa-apa lagi. Sudah sekitar 7 bulan gak dapat bantuan apa-apa,” curhat Suami.

Suami tak banyak berharap, ia hanya ingin rumahnya yang sudah reot bisa segera diperbaiki. Ia khwatir, rumah itu roboh dan menimpanya jika hujan deras dan angin kencang datang.

“Sudah 40 tahun hanya hidup berdua sama anak, sama suami sudah lama pisah. Mau kerja lain sudah tidak kuat. Untuk masak dan minum, anak yang ngambil air di sumber, karena sudah hafal jalannya,” keluhnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Trending di Sosial