Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Berita Pantura · 28 Apr 2020 15:39 WIB

Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton


					Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Fenomena ubur-ubur di perairan laut utara Kabupaten Probolinggo berlanjut. Bahkan biota laut ini, kini merambah memasuki kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya di Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP).

Informasi yang berhasil dihimpun PANTURA7.com, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak 2 hari yang lalu itu, akan dikendalikan dengan 3 lapis pengaman berupa jaring-jaring.

Pertama, kata Musthofa, dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam intake kanal.

“Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU,” papar Musthofa, Selasa (28/4/2020).

Selain pengamanan Internal tersebut diatas, UP Paiton menurut Musthofa, juga menggandeng nelayan di sekitar unit, agar juga terlibat dalam penanganan ubur-uburubur-ubur ini, para nelayan menggunakan 7 perahu.

“Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur – ubur,” tandasnya.

Kawanan ubur-ubur memasuki perairan objek vital, tidak hanya kali ini saja. Pada tahun 2016, fenomena serupa juga terjadi. Seperti sebelumnya, penanganan ubur-ubur kali ini juga tidak gampang.

“Kami menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga agar salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya,” urai Musthofa.

Dikatakan Musthofa, pihaknya sudah berkaca pada pengalaman tahun 2016 lalu. Oleh karenanya, kali ini pihaknya lebih siap dan sudah menyiapkan metode-metode yang telah terbukti berhasil.

“Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” pungkas Mustofa. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

12 Juni 2025 - 18:54 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Selisih Dua Hari, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Adha Hari Ini

8 Juni 2025 - 12:13 WIB

Libur Idul Adha, 29.733 Penumpang Naik Kereta Api di Daop 9 Jember

7 Juni 2025 - 15:49 WIB

Trending di Regional