MASLAHAH: Rois Syuriah PC NU Kota Kraksaan dan Pj. Bupati Probolinggo saat mengoreksi bacaan Al-Quran delegasi banom perempuan PC NU Kota Kraksaan. (foto: Ali Ya'lu).

Rayakan HSN, Kaum Nahdliyyat Komitmen Bangun Keluarga Maslahah

Probolinggo,- Pengurus Cabang (PC) Muslimat, Fatayat dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Kraksaan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 pada Selasa (24/10/2023). Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Raudlatul Jannah, Kecamatan Gending.

Ketua PC Muslimat Kota Kraksaan, Qurrotul Aini mengatakan, dalam acara ini juga diadakan kegiatan Ngaji Keluarga Maslahah. Tujuannya, untuk menciptakan kehidupan berkeluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Terlebih, dalam acara tersebut dihadiri ribuan nahdliyat (kader NU perempuan).

“Perempuan adalah sosok yang hebat. Peran perempuan sangat penting dalam kehidupan rumah tangga. Oleh sebabnya, kami siap bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah untuk menciptakan keluarga yang maslahah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Kraksaan, H. Ahmad Muzammil mengatakan, selama ini ia menilai kegiatan-kegiatan yang digelar oleh badan-badan otonom (banom) perempuan NU ini sudah koheren dengan kegiatan PCNU. Bahkan, dalam kegiatan kali ini, ia sangat mendukung adanya sesi ngaji keluarga maslahah.

Ia pun yakin, dengan adanya kegiatan ngaji keluarga maslahah ini akan mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah. Saat IPM Kabupaten Probolinggo masih menjadi nomor tiga terbawah di Jawa Timur.

“Saat ini banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Probolinggo disebabkan hanya dari segi ekonomi. Padahal, kesehatan, pendidikan, termasuk kehidupan berkeluarga juga mempengaruhi,” tutur Muzammil.

Ia berharap, dengan adanya ngaji keluarga maslahah ini dapat meningkatkan kerukunan dalam menjalin rumah tangga, khususnya bagi warga nahdliyyin dan umumnya bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Kasus perceraian saat ini di Probolinggo masih sangat tinggi. Salah satu faktornya ialah karena terjadinya pernikahan dini. Sampai September saja sudah ada 1.140 pernikahan dini yang terjadi. Semoga dengan ngaji keluarga maslahah ini dapat mengurangi angka perceraian dan juga bisa meningkatkan IPM,” imbuhnya.

Baca Juga  Pernikahan Dini di Kabupaten Probolinggo Masih Tinggi

Menanggapi hal ini, Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, pihaknya tentu tidak akan mampu membangun Kabupaten Probolinggo menjadi lebih baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari kaum nahdliyyin.

“Semoga dengan adanya ngaji keluarga maslahah ini mampu mengurai persoalan terkait tingginya angka perceraian dan pernikahan dini di Kabupaten Probolinggo,” ucap Ugas. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Pemkab Lumajang Susun Rehabilitasi dan Rekontruksi Pembangunan Pasca Bencana

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, terus berupaya mempercepat pemulihan pasca bencana banjir yang melanda sejumlah …