CINTA BATIK: Wabup Lumajang, Indah Amperawati, usai membuka pelatihan teknis produksi standarisasi batik. (foto: Asmadi)

Lewat Batik, Pemkab Lumajang Canangkan Tembus Pasar Internasional

Lumajang,- Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati membuka Pelatihan Teknis Produksi Standarisasi Produk Industri Batik, di Alka Cafe Jalan Srikaya Kutorenon, Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang, Senin (17/7/2023).

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, Muhammad Ridha menjelaskan, pelatihan dilaksanakan dalam 3 sesi, yakni tanggal 17 – 18 Juli, 20 – 21 Juli dan 24 – 25 Juli 2023.

Desainer kenamaan asal Bali, Ali Charisma didatangkan sebagai narasumber. Ali diketahui juga merupakan Ketua Indonesian Fashion Designers Association (APPMI), yang membawa batik Indonesia bertaji dalam fashion internasional.

“Kami mendatangkan Ali Charisma, salah satu desainer Indonesia yang terkemuka di Bali. Ia menjadi salah satu orang yang yang menjadikan Indonesia sebagai negara penting dalam dunia fashion bertaraf Internasional,” kata Rida di lokasi.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati atau Bunda Indah menyampaikan, pelatihan tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk menjadikan batik lokal berkualitas dengan standar dan metode yang benar.

Bunda Indah menyebut, pebatik Lumajang harus mampu meningkatkan produksi, ragam motif dan kualitas batik. Tujuannya, untuk menarik minat pasar domestik maupun mancanegara bisa.

“Saya harap pelatihan ini dapat meningkatkan daya saing produk batik dan lebih banyak dikenal masyarakat baik di Lumajang maupun luar daerah,” paparnya.

Setelah mengikuti pelatihan, imbuhnya, pemlbatik Lumajang diharapkan mampu mengembangkan seni batik sebagai produk unggulan di Kota Pisang.

Untuk itulah pelatihan teknis produksi standarisasi produk batik, akan dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Dengan demikian, produksi batik dapat dilakukan berkelanjutan, mulai dari proses perencanaan, pembuatan, produksi hingga pemasaran.

“Saya berpesan kepada para peserta agar dimanfaatkan betul ilmu yang diberikan oleh pemateri, baik desain, cara membatik, maupun pewarnaannya agar mampu memproduksi batik dengan kualitas bagus sesuai penerapan ilmu yang didapat saat pelatihan,” pungkasnya. (*)

Baca Juga  Pawai Ogoh-ogoh di Lumajang, Simbol Kokohnya Toleransi Beragama

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan R

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …