Sejumlah santri bermain sepakbola api.

Isi Ramadhan, Santri Ponpes Bani Rancang Sepakbola Api

Probolinggo – Banyak cara untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang positif, seperti yang di lakukan santri Pondok Pesantren Bani Rancang, di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Sepakbola api yang dimainkan oleh santri ini juga sebagai tradisi di pondok.

Seperti sepakbola pada umumnya, ada dua tim yang berisi masing-masing lima santri yang bertanding. Bak pertandingan resmi, sebelum bermain, kedua tim mendapat instruksi dari wasit terkait teknik pertandingan, hingga berjabat tangan sebelum bertanding.

Sebelum sepakbola dimulai, dilakukan doa yang dipimpin Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Agus Hasan Muktasim Billah. Doa ini ditujukan selain selama pertandingan berjalan lancar, juga agar para pemain diberi kekuatan saat menendang bola api.

Selama bermain, para pemain seperti tidak merasakan panasnya api saat menendang bola. Bahkan, mereka pun saling berebut bola dan berusaha memasukkan bola ke dalam gawang.

“Sepakbola api yang kita gelar ini merupakan salah satu tradisi Pondok Pesantren Bani Rancang untuk mengisi bulan Ramadhan. Pelaksanaannya pun dilakukan setelah tadarus atau setelah kajian kitab kuning,” ujar pengasuh pesantren.

Permainan sepakbola api ini semakin meriah lantaran santri perempuan ataubpun santri laki-aki yang tidak ikut sepakbola api, bersorak-sorak mendukung timnya. Hingga peluit panjang dibunyikan skor berakhir 2-1.

Selain tradisi, sepakbola api ini juga sebagai obat gagalnya Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia oleh FIFA.

“Dengan digelarnya sepakbola api ini, diharapkan para santri di pondok dapat terhibur setelah menjalani rutinitas bulan Ramadhanm juga menjadi penyemangat santri selama menuntut ilmu di pondok,” imbuh Gus Agus Hasan.

Sementara, salah satu santri, Muhammad Amrullah mengatakan, meskipun bermain bola api, namun saat menendang bola tidak terasa panas, karena sebelum permainan dilakukan doa-doa oleh pengasuh.

Baca Juga  Hama Lalat Buah Serang Cabai Keriting di Krejengan

“Sepakbola api ini rutin di gelar di bulan Ramadhan setelah tadarus, karena memang sepak bola api ini merupakan tradisi. Selain itu, sepakbola api ini juga sebagai hiburan para santri,” ujarnya. (*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …