Melihat Keseruan Balapan Pelepah Pisang Diatas Lumpur, Seperti Apa? 

Krejengan,- Berbagai cara dilakukan sejumlah remaja di Kecamatan Krejengan, KabupatenProbolinggo untuk memotivasi para tunas bangsa. Salah satunya, dengan cara main lumpur ditengah sawah.

Ide sederhana namun penuh edukasi itu dilakukan sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas Negeri Dolanan Anak Desa (Ndonesa). Main lumpur digelar di Desa Jati Urip, Kecamatan Krejengan, Rabu (14/12/22).

Inisiator Komunitas Ndonesa, Khoirul Umam menyebut, main lumpur di sawah bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak Desa Jatiurip dengan gadget atau handphone (HP).

“Setidaknya, anak-anak yang ikut bermain saat ini mengurangi jam bersama HP. Juga bertujuan untuk memberitahu anak bahwa banyak permainan zaman dulu yang menyenangkan dan bernilai positif,” katanya.

Umam mengatakan, permainan ini ia sebut Tanah Air Memanggil. Artinya, tanah yang tercampur dengan air berubah menjadi lumpur, yang kemudian menjadi sarana bermain asyik.

“Saya sebut acara itu dengan Tanah Air Memanggil atau lumpur memanggil untuk bermain bersama. Jadi anak-anak yang bermain di tengah sawah berlumpur itu bermain balapan satu sama lainnya,” ungkap dia.

Sistem permainan itu, dijelaskan Umam, dalam satu kelompok terdiri dari 5 anak. Kemudian mereka balapan dengan menaiki pelepah pisang yang ditunggangi teman satu timnya.

Terlihat, sekitar 20 anak-anak tertawa riang sambil berlari berusaha menjadi yang terdepan saat balapan dimulai. Meski harus berkotor ria, namun mereka tampak tetap asyik dan ceria.

Salah satu anak yang ikut main lumpur, Mohamad Ilham (13) mengaku amat menikmati keseruan balapan di lumpur. Meski tidak ada hadiah mewah dalam lomba itu, ia tetap merasa sangat senang.

“Ya memang tidak ada hadiahnya, tapi saya senang karena saya biasanya tidak dibolehkan sama orang tua kalau main lumpur di sawah. Tapi sekarang saya boleh main lumpur asalkan tidak sampai malam dan tidak main game di HP,” tuturnya sembari tertawa.

Baca Juga  Kontes Kambing dan Domba, Upaya Bangkit Pasca Virus PMK

Tidak hanya kali ini, komunitas Ndonesa sebelumnya telah beberapa kali mengadakan lomba dan aneka permainan tradisional bagi anak-anak, baik bagi anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang sederajat.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …