Abrasi di Pantai Bulurejo Lumajang, 7 Rumah Porak-poranda

Lumajang,- Selama 5 tahun terakhir, Pantai Bulurejo di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, kian tergerus ombak. Baru-baru ini, pengikisan daratan di kawasan itu mengakibatkan 7 rumah rusak.

Salah satu rumah yang terdampak adalah milik Hermanto (42), warga sekitar pantai Bulurejo. Selain itu,npuluhan rumah warga dan nelayan lainnya, juga rusak akibat abrasi pantai beberapa tahun yang lalu.

Sedangkan abrasi pada kali ini, mengakibatkan 7 rumah yang tersisa akhirnya hancur dan tidak bisa ditempati lagi oleh pemiliknya.

“Setiap tahun rumah warga rusak akibat terkena abrasi, yang terakhir kemarin, termasuk rumah saya. Rumah tetangga saya juga sama ambruk gegara hempasan ombak itu. Bahkan, semua rumah yang terkena abrasi sudah tidak layak huni lagi dan rata dengan tanah,” kata Hermanto, Senin (26/9/2022).

Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Sebab, sebelum peristiwa terjadi, pemerintah desa setempat telah mempersiapkan tempat relokasi untuk antisipasi agar tidak ada korban yang berjatuhan.

“Sudah disiapkan tempat relokasi bagi korban abrasi, kurang lebihnya dua tahun lalu. Sehingga bagi warga yang kemarin kena banjir dan abrasi tidak sampai jadi korban,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Patria Dwi Hastiadi mengatakan, abrasi yang terjadi di Pantai Bulurejo tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, 7 rumah milik warga rusak.

Dijelaskan Patria, sebelum abrasi terjadi, Sabtu (24/9/22), penduduk sekitar sudah memahami tanda-tanda alam.

Jika kawasan itu sudah sering dilanda hujan deras dan langit di laut terlihat gelap, maka penduduk sesegera mungkin meninggalkan pemukimannya.

Rumah relokasi yang dibangun pemerintah berada di Dusun Karang Menjangan, Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari. Lokasi tersebut, ada 93 kepala keluarga yang menempati, yang tak lain merupakan korban bencana abrasi tahun sebelumnya.

Baca Juga  Warga Gending Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan di Paiton

Patria menghimbau kepada masyarakat sekitar pantai agar fenomena abrasi ini benar-benar dijadikan peringatan. Bahkan, ia melarang warga membangun rumah di bibir pantai.

“Kami sudah melakukan evaluasi dan berembuk dengan warga sekitar untuk kawasan yang paling aman yaitu setelah muara sungai. Kalau di antara muara dan bibir pantai sudah pasti rentan abrasi,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Empat Korban Laka KA Rejoso Dikebumikan, Warga Merasa Kehilangan

Pasuruan,- Kecelakaan maut merenggut nyawa 4 orang di perlintasan kereta api Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, …