Kasus Kematian Sapi Terpapar PMK Terus Bertambah, Peternak Minta Pemkab Pasuruan Turun Tangan

Lumbang,- Angka kematian sapi perah akibat terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, kian hari terus bertambah.

Menurut salah seorang peternak sapi perah di desa tersebut, Ersa, setiap hari kurang lebih ada sekitar 8 sampai 10 ekor sapi di desanya mati. Namun jumlah totalnya, dia tidak mengetahui persis.

“Sudah dua minggu ini banyak sapi yang mati. Untuk totalnya, saya kurang tau,” kata Ersan kepada PANTURA7.com, Rabu (8/6/2022).

Dijelaskan Ersan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menanggulangi dampak penularan PMK terhadap ternaknya di kampungnya. Seperti pengobatan dan pemberian jamu tradisional.

Namun langkah-langkah yang dilakukan belum juga juga membuahkan hasil. Akibatnya, para peternak di desa tersebut memilih mengosongkan kandang atau menjual sapinya.

“Ini peternak banyak yang putus asa, bahkan yang belum kena penyakit banyak yang mengosongkan kandang,” jelasnya.

Ersan berharap, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan segera mencari solusi untuk menanggulangi wabah PMK. Sebab, para peternak saat ini terlanjur ketakutan.

“Pengobatan sementara ini hanya meraba-raba, tidak tahu cara mengobatinya. Kami berharap dinas terkait segera melakukan penyuluhan kepada peternak cara pengobatan hewan ternak yang terjangkit PMK,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga  Pelaku Pasar Semampir Abaikan Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Berang

Baca Juga

Januari-April, 3 Warga Kota Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, 2 Meninggal Dunia

Probolinggo,- Penyakit leptospirosis masih menjadi penyakit yang perlu diwaspadai di Kota Probolinggo. Terhitung sejak Januari …