PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
Probolinggo – Sejak Kamis (3/3/22) dini hari pukul 00.01 WIB, umat Hindu di kawasan Tengger, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo melaksanakan tapa brata Hari Raya Nyepi. Demi ketenangan warga yang melaksanakan tapa brata, sejumlah petugas jagabaya berjaga dan berpatroli.
Dari pantauan PANTURA7.com, di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, warga Hindu melaksanakan tapa brata di dalam rumah. Hal tersebut telihat dari tidak adanya aktivitas di desa tersebut.
Selama melaksanakan tapa brapa Nyepi, umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian yakni amati karyo (dilarang bekerja), amati lelungan (dilarang bepergian), amati geni (dilarang menghidupkan api) dan amati lelanguan (dilarang bersenang-senang).
“Tapa brata Nyepi umat Hindu Suku Tengger ini dijalankan warga sejak Kamis dini hari pukul 00.01 hingga Jumat 00.00. Untuo menjaga ketenangan, sejumlah petugas Jagabaya berjaga-jaga,” ujar PJ Kades Ngadas, Siswanto.
Selain itu, agar tidak menganggu tapa brata, akses menuju wisata Gunung Bromo juga ditutup. Penutupan ini dimulai sejak di Desa Wonotoro. DI tempat ini dijaga petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Jagabaya, linmas, dan umat muslim.
“Penutupan akses menuju wisata Gunung Bromo ini dimulai sejak Kamis dini hari hingga Jumat pagi pukul 05.00. Penutupan ini dilakukan seperti Nyepi tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Siswanto.
Sementara, saat penutupan akses Gunung Bromo, sejumlah wisatawan tampak tetap naik. Diduga mereka tidak mengetahui bahwa selama Nyepi, wisata Gunung Bromo ditutup.
Salah satunya, wisatawan asal Aceh, Ilham. Ia mengatakan, tidak mengetahui bahwa Gunung Bromo ditutup. Akhirnya ia putar balik dan kembali ke arah Probolinggo.
“Saya tidak tahu, jika Bromo ditutup, soalnya saya dari Bali langsung ke Bromo. Namun saya terpaksa turun karena Bromo sedang ditutup,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah
