Padat Karya Kurangi Pengangguran, 4 Kelurahan Dibantu Rp300 Juta

Probolinggo – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan empat kelurahan di Kota Probolinggo mendapat bantuan Rp1,2 miliar atau masing-masing Rp300 juta. Bantuan ini diwujudkan program padat karya atau Cash for Work (CFW) yang nantinya untuk penataan lingkungan dan permukiman penduduk dengan menyesuaikan identifikasi lokasi yang diperbaiki.

Bantuan yang di berikan sebesar Rp300 juta per kelurahan ini akan digunakan untuk perbaikan sumber daya air (SDA), jembatan, jalan, perumahan, dan permukiman di masing-masing kelurahan.

Dikorfirmasi Jumat (10/12/21) sore, Koordinator Kota Probolinggo, Program Kota, Syamsul Hadi mengungkapkan, empat kelurahan yang mendapatkan bantuan, Kebonsari Kulon, Kebonsari Wetan, Wiroborang dan Mangunharjo.

Dikatakan awalnya 29 kelurahan di Kota Probolinggo dinilai. Akhirnya empat kelurahan itu dinilai memenuhi untuk menerima bantuan.

Selain itu program ini, kata Syamsul, juga untuk menekan angka pengangguran akibat pandemi Covid-19. Nantinya jika program ini sudah berjalan, baru dilakukan pendataan terhadap warga yang tidak memiliki pekerjaan selama pandemi Covid-19.

Sebelum menentukan lokasi dan obyek perbaikan akan dilakukan proses identifikasi lokasi lingkungan yang akan diperbaiki.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran maka dilaksanakan program Cash for Work (CFW) atau lebih dikenal dengan program padat karya.

Setiap kelurahan memiliki obyek perbaikan yang berbeda-beda. Seperti di Kelurahan Kebonsari Kulon membutuhkan perbaikan drainase dan jalan. Namun Wiroborang memerlukan perbaikan drainase, jalan, dan WC.

“Total ada 315 orang yang akan dilibatkan di empat kelurahan untuk mengerjakan padat karya ini. Sehingga dengan program ini, benar-benar dapat mengurangi angka pengangguran,” kata Syamsul.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Probolinggo, Setyorini Sayekti mengatakan, misi ketiga Pemkot Probolinggo pembangunan infrastruktur dan lingkunagn hidup yang berkelanjutan.

Baca Juga  Debu Batu Bara dari Pelabuhan Kembali Dikeluhan

Artinya pembangunan infrastruktur dan lingkungan hidup tidak berhenti saat program telah selesai. Situasi pandemi Covid-19 berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo. Saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo tercatat di angka 3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi selama ini diukur oleh Badan Pusat Statistik, di mana pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo mengalami kontraksi, hingga saat ini mencapai 3 persen pertumbuhan ekonominya,” ujarnya.

“Kami berharap pembangunan infrastruktur mampu memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat,” imbuhnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Ada Pabrik Baru di Pasuruan, Siap Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja

Pasuruan,– Kabar gembira datang dari Jawa Timur. Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy …