Alami Lumpuh Otak, Balita di Kademangan ini Butuh Uluran Tangan

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Jika anak seusianya saat ini tengah bermain ceria dan manja, tidak demikian halnya dengan Muhammad Bakri. Balita berusia 2 tahun 8 bulan ini, justru harus berjuang melawan penyakit.

Setiap hari, putra pasangan suami istri (pasutri) Samsul Arifin (36) dan Sohiriyah (25), warga jalan Mawar, Gang Sukur, RT/04 RW/01, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini hanya tergelak di ranjang. Sesekali ia merintih menahan tangis.

Sohiriyah menyebut, Bakri sejatinya lahir secara normal. Namun saat menginjak usia 6 bulan, ia mulai mengalami beberapa gejala yang penyakitnya tidak diketahui kedua orang tuanya.

“Saya lalu memeriksa anak saya ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya anak saya mengalami Cerebral Palsy atau lumpuh otak dan juga epilepsi,” kata Sohiriyah kepada PANTURA7.com, Selasa (26/01/2021).

Sohiriyah menambahkan, sebelum didiagnosa menderita lumpuh otak dan epilepsi, saat umur 10 hari putra keduanya itu mengalami demam tinggi dan tubuh kejang-kejang. Kondisi itu membuatnya membawa sang buah hati ke rumah sakit.

“Saat umur 10 hari, anak saya menderita sakit panas dan kejang. Setelah sembuh ternyata divonis menderita lumpuh otak dan epilepsi. Meski telah mendapat perawatan, namun tidak ada perkembamgan,” keluh ibu rumah tangga ini.

Kondisi Bakri membuat Sohiriyah terpaksa harus berhenti bekerja di sebuah pabrik tekstil, guna merawat anaknya. Alhasil, pendapatan keluarga hanya bergantung kepada Samsul Arifin, yang bekerja di bengkel.

“Gimana mau bekerja, anak saya setiap hari mesti menangis. Tidur sebentar lalu menangis lagi, begitu terus setiap hari,” curhat ibu muda ini.

Nestapa Bakri, membuat sejumlah tetangga prihatin. Kadang warga sekitar membantu menenangkan balita yang kondisinya kurus dan ringkih itu, saat ia menangis dipangkuan ibunya.

Baca Juga  Berawal Bakar-bakar Sampah, Lahan Kering di Mangunharjo Terbakar

“Ya kalau anak itu menangis, kita hampiri. Kasihan orang tuanya sudah hampir tiga tahunan ini seperti ini terus. Mau dibawa ke rumah sakit atau operasi, orang tuanya tidak punya uang,” tandas tetangga Sohiriyah, Rahmad. (ST1)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …