Rentetan Bencana Terjadi, Pesantren Bani Rancang Gelar Do’a Bersama

SUMBERASIH-PANTURA7.com, Rentetan bencana melanda tanah air selama sepekan terakhir. Mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, serta banjir di Kalimantan Selatan.

Wafatnya ulama kondang, Syekh Ali Jaber, kian menambah duka lara. Aksi simpatik pun datang dari berbagai penjuru, mulai dari bantuan berupa distribusi logistik dan relawan hingga bantuan moril seperti do’a dan salat ghaib.

Pondok Pesantren Bani Rancang di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tak ketinggalan memberikan dukungan. Lembaga pendidikan salaf ini menunjukkan empatinya dengan menggelar salat jenazah secara ghaib dan tahlil.

“Salat ghaib dan tahlil ini untuk korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dan bencana alam yang meninggal dunia. Salat ghaib juga kami khususkan kepada Syekh Ali Jaber,” kata Pengasuh Pesantren Bani Rancang, Gus Agus Muktasim Billah, Sabtu (16/01/2021).

PEDULI : Santri Pesantren Bani Rancang terlihat khusyuk mengikuti acara do’a dan tahlil bersama. (Foto : Tim Redaksi).

Selain salat ghaib, imbuh Agus, pesantren juga menggelar doa bersama. “Tujuannya meminta kepada Allah agar musibah cukup sampai disini, tidak ada lagi musibah kedepannya,” ucap alumnus Universitas Zainul Hasan Genggong ini.

Do’a untuk bangsa ini, dijelaskan Agus, melibatkan sedikitnya 500 orang yang terdiri dari santri putra putri, seluruh pengurus pesantren dan beberapa warga sekitar. Ia berencana, doa bersama untuk keselamatan bangsa digelar selama 7 hari.

“Kita mulai salat ghaib, tahlil dan do’a bersama sejak pagi kemarin (Jum’at, red) dan akan kita terus lakukan setidaknya selama 7 hari, demi keselamatan bangsa,” ujar kiai muda yang kerap dipanggil Gus Hasan ini.

Tak hanya kali ini, lanjutnya, setiap ada musibah baik berupa bencana alam maupun ulama kharismatik meninggal dunia, ia selalu menginisiasi pesantren untuk sesegera mungkin melakukan salat jenazah, tahlil dan doa bersama.

Baca Juga  Pasutri di Giliketapang Dianiaya 3 Saudaranya

“Karena kami cinta Indonesia, kami cinta ulama, kami cinta habib. Semoga bangsa ini selalu dilindungi Allah, diberi keamanan, kedamaian, dan dijauhkan dari segala bentuk musibah,” harap Agus. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Demi Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong, Pemuda ini Rela Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Probolinggo,- Pesantren Zainul Hasan (PZH) Gengggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menggelar haul KH. Muhammad Hasan Genggong …