Asyiknya Gowes Bareng, tapi Jangan Memaksa Diri, Bahaya

MAYANGAN-PANTURA7.com, Pandemi Covid-19menjadikan banyak orang mulai menyadari pentingnya kesehatan. Hal itu bisa dilihat dengan munculnya banyak orang yang berolahraga.

Olahraga bersepeda (gowes) bareng tiba-tiba menjadi tren di kalangan masyarakat. Maklum, bersepeda dianggap lebih aman dibandingkan olahraga lain yang mengakibatkan kontak fisik. Sementara gowes, masing-masing pesepeda tentu saja berjarak, agar tidak saling senggol sehingga terjatuh.

Meskipun baik untuk kesehatan, berolahraga juga memerlukan persiapan agar tidak berdampak buruk. Dengan berolahraga secara teratur dan dijalankan dengan benar, badan menjadi sehat.

Pjs Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati memberikan tips berolahraga sehat, termasuk gowes. Dikatakan banyaknya orang yang berolahraga ternyata belum diimbangi dengan pengetahuan yang baik.

Padahal edukasi mengenai etika bersepeda yang aman bagi pemula sangat penting, di saat banyak orang mulai menggemari olahraga. Bagi pemula yang baru memulai berolahraga ada step-step tertentu yang penting diperhatikan.

Seperti tidak memaksakan diri saat pertama kali berolahraga. Sebab apabila memaksakan diri terlalu berat justru membahayakan kesehatan. “Risikonya bisa serangan jantung dan stroke. Sudah banyak kasus seperti itu,” katanya, Minggu (6/9/2020).

Di samping itu, faktor etika dan pelindung diri seperti helm juga sangat penting. Hal itu untuk menghindari kondisi yang parah saat kecelakaan. “Jadi jangan sampai menghindari Corona tapi justru masuk rumah sakit karena serangan jantung atau kecelakaan, bukan karena virus,” ungkap Dokter Ida, panggilan akrab dr Nurul Hasanah Hidayati.

Sementara itu, Sudiman, pegiat Komunitas Gowes Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) punya cara tersendiri menyalurkan hobinya. Caranya, ia membatasi kelompok pesepeda dengan orang-orang yang saling kenal.

Hal itu juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Sebaiknya dengan teman yang kita kenal, kesehariannya, lingkungannya. Itu untuk saling menjaga, saling percaya satu sama lain,” kata Kepala Dipertankan Kota Probolinggo itu.

Baca Juga  Tabrak Truk Mogok, Goweser asal Sidoarjo Tersungkur di Gempol

Di samping itu, apabila gowes dengan yang sudah saling kenal bisa memahami formasi saat di jalan. Termasuk menjaga jarak aman seperti 2-2 dengan dapat bersebelahan.

“Tidak perlu bicara, bisa pakai kode tangan. Itulah pentingnya bersepeda dengan yang kenal dan hapal satu sama lain,” ujarnya.

Kemudian, protokol kesehatan seperti pemakaian masker juga penting menghindari penularan virus. Sudiman menyarankan, penggunaan buff lebih nyaman sebab juga lengkap, bisa menutup hidung dan mulut, bahkan telinga.

“Selain itu, udara dan air juga dapat keluar ke bawah. Sementara menggunakan masker bisa lebih pengap. Sedikit lebih nyaman menggunakan buff, tapi tetap tidak normal. Pakai masker di jalan yang ramai, kalau jalan sepi di pegunungan dibuka tidak apa-apa,” jelasnya.

Sementara saat di lampu merah dan banyak sepeda motor, menurutnya penting untuk menjaga jarak. “Jangan memaksakan mendekat bergabung. Agak jauh di belakang lebih baik, agar tidak berada di kerumunan,” pungkusnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Baca Juga

Alih Status, Dua Ribuan Wanita di Probolinggo jadi Janda

Probolinggo,- Kasus perceraian di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2023, Pengadilan Agama (PA) …