Hujan, Produksi Cabai Tak Maksimal

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kendati harga cabai rawit terus naik, namun hal ini tak begitu nyaman dirasakan petani cabai Probolinggo. Sebab, efek musim hujan cabai rawit yang dipanen kurang begitu maksimal.

Sampai saat ini, harga cabai rawit tembus Rp40 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya Rp24 ribu per kilogram.

Seperti yang dituturkan Abdul Basit, petani Desa Tarokan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

Ia mengaku bisa panen sebanyak 1,5 kuintal cabai rawit meski kualitasnya kurang bagus. Efek hujan dan gangguan lainnnya menyebabkan kondisi cabai rawit tak sempurna.

“Dengan seringnya turun hujan terus-menerus, maka hama dan penyakit tanaman cabai akan meningkat. Seperti serangan lalat buah yang mengakibatkan buah cabai membusuk, penyakit antraknosa (petani menyebut penyakit cacar) cepat perkembangannya di musim hujan. Juga penyakit busuk batang dan daun (phitopthora infestans), penyakit yang menjadi momok petani cabeai” jelasnya, Rabu (8/1).

Oleh karena itu dengan banyaknya hama dan penyakit, produksi cabainya menurun. Akibatnya berimbas pada harga cabai yang juga naik.

“Harga cabai rawit naik bisa disebabkan karena tanaman cabsi banyak yang kena penyakit sehingga produksi menurun. Saya yakin ini juga terjadi di daerah lain,” tambahnya.

Namun dengan kondisi itu, pihaknya masih bersyukur sebab masih mendapat untung. Ia berharap harga cabai masih tetap stabil seperti sekarang.

Hasil panennya, ia jual ke tengkulak. Sebab ia merasa melalui tengkulak cabainya diambil dengan harga cukup tinggi. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Baca Juga  Musim Hujan, Sampah Tetap Jadi Masalah Klasik

Baca Juga

Arus Balik, Penumpang KA di Stasiun Bangil Melonjak 40 Persen

Pasuruan,- H+4 Lebaran, Stasiun Bangil di Kabupaten Pasuruan dipadati penumpang yang melakukan perjalanan mudik balik. …